Sanggar Cempaka Kuning Lestarikan Budaya Memancing Lewat Tari
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sanggar Cempaka Kuning Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan menampilkan Tari Barong dan Tari Jauk Manis, tari kreasi "Memancing" dan tabuh kreasi Padang Dawa di Pesta Kesenian Bali ke-39, di Kalangan Angsoka Taman Budaya Bali, Kamis (06/07/2017).
Tabuh Padang Dawa menceritakan kisah alam pedesaan di wilayah Tabanan. Sementara Tarian Jauk Manis mengisahkan kegagahan dari seseorang pahlawan di hutan yang dengan keperkasaannya mampu menundukan setiap musuh yang mengganggu kehidupan insan yang penuh kedamaian di dalam hutan belantara.
Selanjutnya pementasan Tari Barong yang mengisahkan perwujudan binatang yang menggambarkan perpaduan antara singa, harimau dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin dan dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan.
Untuk pementasan yang terakir yaitu tari Kreasi yang berjudul " Memancing" Suksma Hyang Widhi sampun mapica be gede-gede. Rasa syukur ini terucap dari para nelayan yang hendak mencari ikan dimana air menjadi sumber kehidupan yang tergambar dalam tari kreasi " Memancing".
Pemilik Sanggar I Putu Andi Santika mengatakan, proses latihannya sekitar satu bulan untuk garapan tersebut. Anggota yang terlibat dalam pementasan ini sekitar 50 orang yang terdiri dari penari dan penabuh.
Ia menjelaskan, sengaja mengangkat tarian kreasi yang berjudul "Memancing" tersebut karena menyesuaikan dengan tema PKB tahun ini tentang Ulun Danu yang melestarikan sumber air kehidupan.
"Saya berharap agar masyarakat melestarikan memancing ini untuk menangkap ikan karena hal tersebut dapat menjaga alam dan lingkungan yang ada di sekitarnya," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |