TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, Zainut Tauhid Saadi meyakini jika persoalan ISIS di Indonesia harus ditanggapi secara serius. Dan ia memaparkan jika ada tiga hal yang patut diwaspadai terhadap gerakan ISIS.
Pertama, ISIS adalah gerakan transnasional yang memiliki jaringan di berbagai negara dengan jumlah pengikut yang tidak diketahui secara pasti.
"Dengan pengikut yang tidak dapat dideteksi itu, mereka melakukan gerakan rekrutmen, pendidikan dan pengaderan anggota secara sembunyi-sembunyi," paparnya.
Kedua, ISIS memiliki pengikut dengan tingkat militansi yang sangat tinggi karena mereka dibekali doktrin paham keagamaan radikal dan ideologi terorisme. Oleh karena itu mereka siap menyebarkan paham itu kepada orang lain, bahkan rela mati untuk memperjuangkan cita-cita dan keyakinannya.
Ketiga, disadari atau tidak bibit-bibit radikalisme di Indonesia sudah mulai banyak tumbuh dan berkembang di berbagai kelompok masyarakat, khususnya di kalangan pelajar, mahasiswa dan pemuda.
Menurut Zainut, hal itu terjadi akibat lemahnya pengawasan dan tidak tegasnya pemerintah dalam menegakkan hukum menghadapi kelompok yang mengusung paham keagamaan radikal dan ideologi terorisme yang menolak Pancasila dan NKRI.
"Kelompok itu berpotensi melahirkan kelompok masyarakat yang simpati dan mendukung perjuangan ISIS," tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Ronny Wicaksono |
| Publisher | : Dhian Mega |
