TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mengeluarkan racun dari tubuh dan meremajakan berarti membantu hati untuk memproduksi sel-sel baru
Hati adalah organ terbesar dalam tubuh. Ini adalah salah satu organ yang paling bekerja fungsinya adalah untuk membersihkan tubuh kita dari racun. Ternyata racun lemak larut menjadi berbahaya larut dalam air sampingan yang dapat dengan mudah memerah keluar melalui ginjal sebagai urin.
Racun yang diserap ke dalam tubuh kita melalui air, udara dan makanan yang kita ambil. Gaya hidup modern kita, penyalahgunaan alkohol dan merokok meletakkan banyak tekanan pada hati kita. Jika hati kita tidak bisa mengatasi, tubuh kemudian mencoba untuk menghilangkan racun dalam tubuh kita melalui kulit kita, organ terbesar dari tubuh manusia.
Ini dapat bermanifestasi sebagai jerawat, bisul, eksim, sakit kuning, bau badan, psoriasis dan bahkan tempat usia. Semua makanan kami yang dicerna dan diserap diangkut dulu ke hati melalui vena hepatika. Setiap hari sekitar tiga liter darah melewati hati. Hati bertindak untuk mendetoksifikasi darah melewati.
Gejala Racun Tinggi Dalam Tubuh
• Lousy kulit
• Penurunan stamina
• Rendah libido
• Rendah libido
• Mengurangi jumlah sperma
• Penurunan kesuburan
• Gangguan kekebalan
• Dipercepat
• Beruban prematur
• Peningkatan kejadian kanker
• Sebelumnya timbulnya penyakit
Hati bergantung pada ketersediaan antioksidan endogen disebut Glutathione untuk melakukan pekerjaannya. Sayangnya, dari seterusnya usia dua puluh, produksi tubuh kita Glutathione mulai menurun. Glutathione bukan hanya antioksidan apapun. Ini adalah antioksidan, yang paling penting kuat, dan lazim dan racun dari setiap sel dalam tubuh kita.
Sistein merupakan prekursor glutation, suatu anti oksidan yang lazim di setiap sel dalam tubuh manusia. Glutathione terutama disintesis dalam hati di mana itu berlimpah hadir. Glutathione bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi fisiologis, peraturan dan transportasi banyak di dalam tubuh.
Manfaat Lain Dari Glutathione :
1. Menjaga kulit tampak muda dengan menetralisir radikal bebas dan mencegah pembentukan mereka. Glutathione memainkan peran penting dalam pertahanan antioksidan, metabolisme nutrisi, dan regulasi peristiwa seluler (termasuk ekspresi gen, DNA dan sintesis protein, proliferasi sel (kelahiran) dan apoptosis (kematian), transduksi sinyal, produksi sitokin dan respon kekebalan tubuh, dan glutathionylation protein) .
2. Memperpanjang hidup. Tingkat glutathione menurun dengan bertambahnya usia. Hal ini terlibat dalam diferensiasi sel dan memperlambat proses penuaan.
3. Perlindungan protein, yang terlibat dalam sintesis asam nukleat dan berperan dalam perbaikan DNA.
4. Peran penting dalam fungsi kekebalan tubuh melalui produksi sel darah putih dan merupakan salah satu agen anti-virus yang dikenal paling kuat.
5. Ini adalah salah satu agen anti-kanker terkuat yang diproduksi oleh tubuh.
6. Glutathione dapat mengurangi teroksidasi Vitamin C dan Vitamin E kembali ke “negara” mereka unoxidized. Protects the integrity of red blood cells
7. Melindungi integritas sel darah merah.
8. Glutathione terlibat dalam menjaga fungsi otak yang normal.
9. Kekurangan Glutathione berkontribusi terhadap stres oksidatif, yang memainkan peran penting dalam penuaan dan patogenesis banyak penyakit (termasuk kwashiorkor, kejang, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, penyakit hati, cystic fibrosis, anemia sel sabit, HIV, AIDS, kanker, serangan jantung , stroke, dan diabetes).
Pembersihan berarti menghilangkan racun dari tubuh dan meremajakan berarti membantu hati untuk memproduksi sel-sel baru untuk menggantikan mereka yang telah rusak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Sholihin Nur |
