Entertainment

Film Genre Komedi Bikin Meriah Bioskop Kampung di Purbalingga

Sabtu, 01 Juli 2017 - 14:20 | 49.21k
Arif Mujamil saat sedang mengambil gambar dalam film berjudul
Arif Mujamil saat sedang mengambil gambar dalam film berjudul "Togel" (Foto: Arif For Purbalingga TIMES)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tiga judul film pendek bergenre komedi besutan remaja dan pemuda Desa Karangsari, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, Jawa Tengah disambut antusias dan meriah oleh ratusan penonton warga setempat.

Tiga film pendek tersebut berjudul Android, Iloken, Togel dan satu film dokumentasi takbir keliling malam 1 Syawal 1438 H.

Penggagas acara Bioskop Kampung dan Sutradara film Arif Mujamil mengatakan, acara  nonton bareng sambil bersilaturahmi lebaran telah digelar di halaman rumah Kades Karangsari pada hari Jumat (30/6/2016) kemarin malam.

“Alhmdulillah Kepala Desa Karangsari, bapak  Rochmani SSos antusias mendukung acara tersebut, sehingga pemutaran film bisa berjalan lancar dan sukses,” kata Arif pemuda lajang yang pernah mendapat penghargaan dalam film Gandil di Empani Watu pada tahun 2015 lalu, Sabtu (1/7/2017).

Menurut Arif, tiga dari empat film pendek yang diputar semua dikemas dalam dialog bahasa Jawa Banyumasan atau Ngapak dengan gaya komedi, sehingga pesan-pesan yang disampaikan mudah diterima oleh para penonton dan disambut antusias.

“film berjudul “Togel” selain untuk mengasah kreativitas  Asosiasi Remaja Aktif Karangsari dalam dunia film. Keberadaan togel sudah meresahkan masyarakat dan togel telah membawa dampak buruk sosial dan ekonomi di masyarakat,” terang Arif.

Kemudian film berjudul “Android” sambung Arif, mengisahkan tentang seorang pemuda perantauan. Saat  baru pulang ke kampungnya di Jawa dari Tanah Papua.  Ternyata orang-orang terdekatnya dulu, kini hampir semua disibukan dengan ponsel canggih yaitu android, sehingga keberadaannya diacuhkan.

“Dan untuk film berjudul “Iloken” mengisahkan siswa nakal  yaitu Willy yang ingin berubah menjadi baik. Saat bertemu dengan ketua IPM disekolahnya Ia diajak untuk masuk IPM, tapi dengan syarat jangan pacaran. Dan ini yang menjadi dilema bagi Wily hingga Ia bergumam “iloken nyong kudu putus pacaran,” begitu,” terang Arif.

Semua film garapan anak-anak remaja itu, menurut  Arif dikerjakan dengan biaya dari masing-masing pemain dan kru film dengan menggunakan peralatan seadanya, termasuk  proses pengambilan gambar dan editing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES