Kuliner

Mudik ke Malang, Jangan Lupa Kunjungi 10 Kuliner Legendaris Ini

Selasa, 27 Juni 2017 - 02:15 | 182.00k
Rawon Brintik Malang. (Foto: Hotel dan penginapan Murah di Pekalongan)
Rawon Brintik Malang. (Foto: Hotel dan penginapan Murah di Pekalongan)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Malang memang gudangnya kuliner enak. Bahkan, aneka kuliner legendaris masih bisa ditemukan dengan mudah, cita rasa aslinya masih terjaga hingga saat ini. Jika mudik ke Malang, jangan lupa datang ke kuliner legendaris ini ya, dan nikmati kelezatannya yang tak lekang oleh waktu.  Apa saja? Intip yuk!

1.      Rawon Brintik

Warung ini berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan dan sudah eksis sejak tahunb 1942. Memiliki nama Brintik, karena pendirinya terdahulu memiliki rambut brintik alias keriting. Hingga dikelola oleh penerus generasi ketiga, Maslikha, resep dan cara memasak masih dipertahankan sejak 75 tahun lalu. Salah satunya masih menggunakan arang. Menu andalannya adalah semur daging dengan rasa gurih, daging sapi empuk dan taburan bawang goreng harum. Hmmm, kane lop alias enak pol!

2.      Bakso Bakar Pak Man

Usaha kuliner yang berlokasi di kawasan Jalan Kartini ini dan Jalan Moh Yamin ini eksis sejak 1997. Pemiliknya, Soeparman sebenarnya sudah berjualan bakso sejak tahun 1955 di Situbondo. Namun, dia baru menemukan resep bakso bakar tahun 1997. Cerita penemuannya cukup unik, menu ini didapatkan saat karyawannya selalu membakar bakso yang tidak laku terjual. Aroma yang sedap membuat dia terinspirasi untuk menjual menu yang didapatkan secara tidak sengaja itu. Rasa bakso bakar ini ngangeni, dengan bumbu kecap yang manis, tasty membalut pentol yang nikmat. Asyiknya, kamu bisa mengambil bihun sebanyak yang disuka. Nampol!

3.      Warung Lama H Ridwan

Warung ini berlokasi di dalam Pasar Besar Malang. Namun jangan khawatir tersesat, karena seantero pasar sudah kenal dengan tempat legendaris yang sudah eksis sejak tahun 1925 itu. Pengelolanya saat ini, yang merupakan penerus generasi ketiga, Yusuf Bachtiar bercerita, H Ridwan sudah jualan sejak tahun 1919, namun baru menempati lokasi sejak 1925. Dulu hanya ada tiga menu yang dijual, sate komoh bakar, ayam bakar dan tempe goreng. Namun sekarang, aneka masakan Jawa dapat ditemukan dan dinikmati. Hmm, sedap.

4.      Ronde Titoni

Minuman hangat dengan rasa jahe yang nikmat ini berlokasi di Jalan Zainul Arifin Kota Malang dan sudah eksis sejak tahun 1948. Menu andalannya adalah ronde kering. Bulatan ronde yang terbuat dari tepung ketan dengan isian kacang, digulingkan ke kacang tumbuk. Gurih, manis, mengeyangkan dan yang jelas adalah kane lop!

5.      Lunpia Semarang Hoklay

Tidak jauh dari Ronde Titoni, terdapat Lunpia Semarang Hoklay yang berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan. Depot ini sudah eksis sejak tahun 1946. Menu andalannya sudah pasti lumpia rebung dan wortel, disiram dengan saus manis. Jangan khawatir, rebungnya sama sekali tidak berbau. Uhh, enaknya nggak ketulungan. Menu andalan lainnya adalah fosco, susu kocok dengan warna coklat yang nggak hanya manis tapi juga gurih, juga es pudding dengan bentuk kura-kura yang lucu.

6.      Tahu Telur Lonceng

Satu lagi kuliner legendaris yang masih lestari hingga sekarang, Tahu Telur Lonceng. Terletak di kawasan Jalan Laks Martadinata Kota Malang, kuliner ini sudah eksis sejak tahun 1935.

7.      Depot HTS (Han Tjwan Sing)

Depot yang satu ini terkenal dengan oleh-oleh onde-ondenya yang legit, manisnya pas dan gurih. Bukan itu saja, rawon merah juga menjadi andalan di depot yang berlokasi di Jalan Dr Wahidin Lawang itu. Kelezatan sajian kulinernya membuat HTS mampu bertahan sejak tahun 1927.

8.      Puthu Lanang

Jajanan pasar yang berlokasi di kawasan Celaket, Kota Malang ini sudah eksis sejak tahun 1935. Dulu saat pendirinya berjualan, alm Soepijah, tantara Jepang yang menjadi langganan camilan legit ini. Awalnya bernama Puthu Celaket, namun banyak yang menjiplak nama ini, akhirnya penerus saat ini, Siswojo menggantinya menjadi Puthu Lanang. Pasalnya pendiri memiliki cucu alias putu laki-laki yang dalam Bahasa Jawa berarti lanang. Sehari, dapat terjual lebih dari 1.000 puthu, belum klepon dan menu lainnya.

9.      Soto Madura Markeso

Soto ini dikelola oleh Markeso, yang sudah berjualan sejak tahun 1950. Saat ini, Markeso dan istrinya menjajakan dagangannya di kawasan Taman Slamet Kota Malang. Satu porsi, dibanderol Rp 10 ribu. Walau bukan warung soto, hanya rombong, namun dalam sehari dapat terjual lebih dari 100 mangkok. Tidak heran, soto ini memiliki cita rasa gurih, daging yang empuk, kuah bening yang didapatkan dari bumbu yang ditumbuk serta taburan koyah yang terbuat dari kelapa segar. Pokok e, enak e nampol!

10.     Warung Bang Saleh

Warung ini sudah eksis sejak tahun 1970-an di Jalan Ade Irma Suryani alias Tongan. Menu andalannya adalah sate dan gule kambing. Jangan khawatir dengan aroma khas kambing yang menyengat. Pasalnya, aroma yang mengganggu itu tidak akan ditemukan dalam sajiannya. Satenya nikmat, dagingnya empuk dengan siraman bumbu kacang dengan cita rasa khas. Belum lagi gule kambingnya dengan kuah gurih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES