Peristiwa Daerah

Dinkes Banyuwangi Kecolongan, Data Angka Kematian Ibu Melahirkan Tidak Akurat

Jumat, 23 Juni 2017 - 10:15 | 52.15k
ILUSTRASI: Ibu meninggal saat melahirkan. (Foto: Istimewa)
ILUSTRASI: Ibu meninggal saat melahirkan. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Jawa Timur, periode Januari-Pertengan Juni 2017, tercatat 12 ibu meninggal saat persalinan. Angka tersebut berasal dari laporan Bidan penolong persalinan.

"Jika ada ibu meninggal saat persalinan, saat itu juga bidan penolong harus memberi laporan baik melalui SMS atau telepon. Selanjutnya, maksimal 3 x 24 jam wajib dibuat laporan tertulis," ucap Kasie Gizi dan KIA Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Banyuwangi, Ni Made Ardana, Jumat (23/6/2017).

Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinkes Banyuwangi, dr Juwana NN menambahkan, setelah diketahui ada ibu yang meninggal saat persalinan, pihaknya akan melakukan Audit Maternal Paranatal (AMP) terhadap bidan penolong, bidan koordinator dan bidan wilayah.

"AMP bertujuan untuk mencari fakta kebenaran penyebab kematian yang akan dibahas dengan para ahli," katanya.

Namun ternyata, pernyataan keduanya bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Atau bisa dikatakan, data kematian ibu melahirkan di Banyuwangi, tidak akurat.

Karena pada Minggu lalu (18/6/2017), ada seorang ibu berinisial A, warga Dusun Krajan, Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, yang meninggal saat melahirkan. Dan itu tidak masuk dalam rekap Dinkes Banyuwangi.

Menurut keterangan warga setempat, A meninggal beberapa saat usai melahirkan di rumah bidan Umi Kulsum.

"Bayinya selamat, tapi ibunya meninggal. Setelah pendarahan hebat baru dirujuk ke Rumah Sakit (RS) NU Rogojampi dan meninggal disana," ucap SA warga setempat.

Saat TIMES Indonesia memberitahukan meninggalnya A saat persalinan kepada dr Juwana dan Ni Made Ardana, keduanya terlihat kaget dan mengaku kecolongan. Apalagi bidan Umi Kulsum memang belum mengirim laporan baik melalui SMS atau telepon.

"Akan segera kita tindak lanjuti informasi ini. Kita akan mengklarifikasi ke bidan Umi Kulsum,” tegas dr Juwana.

Atas meninggalnya A, berarti ada 13 orang ibu meninggal saat persalinan selama bulan Januari hingga akhir Juni 2017. Angka ini naik 30 persen dibanding bulan yang sama pada tahun 2016, yakni 10 orang saja. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES