Peristiwa Marhaban Ya Ramadhan

Di Vihara Ini, Suara Adzan Kembali Berkumandang

Kamis, 15 Juni 2017 - 07:42 | 68.82k
Vihara Dhanagun. (Foto: Hallobogor)
Vihara Dhanagun. (Foto: Hallobogor)
FOKUS

Marhaban Ya Ramadhan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk ketiga kalinya suara adzan Magrib kembali berkumandang di Vihara Dhanagun pada bulan Ramadhan dalam acara buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu malam (14/6).

Selain melantunkan adzan, sejumlah tokoh Muslim dan pimpinan unsur Muspida Kota melaksanakan Shalat Magrib berjamaah di halaman depan Vihara Dhanagun.

"Kebersamaan ini adalah bukti di Kota Bogor toleransi antara umat beragama masih terawat dengan baik. Dan kebersamaan ini menjadi kekuatan kita menangkal isu perpecahan yang kini merebak," kata Danrem 061/Suryakancana, Kolonel Inf Mirza Agus seperti diberitakan Antara Rabu (14/6).

Menurut Mirza, selama perjalanan dinasnya, baik di Sumatera maupun di wilayah lain di Indonesia, belum pernah ia menyaksikan kebersamaan yang ditampilkan di Vihara Dhanagun. Buka puasa bersama tokoh dan masyarakat lintas agama, dan shalat berjamaah, sebagai satu keharmonisan yang tercipta di Kota Bogor.

"Harapannya keharmonisan ini dapat ditularkan bagi daerah lain. Harusnya seperti inilah Indonesia, beragam suku, agama dan budaya, tetapi tetap satu," kata Mirza.

Ketua Umum Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) KH Zainal Abidin menjelaskan, Islam mengajarkan tentang Rahmatan lil'alamin, Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar mereka saling mengenal dan hidup harmonis.

"Buka puasa di Vihara Dhanagun ini adalah contoh bahwa Islam agama rahmatan lil'alamin, dan perintah Allah agar kita saling mengenal satu dan lainnya dan hidup dalam keharmonisan," katanya.

Terkait Shalat di Vihara Dhanagun, Zainal menjelaskan, shalat digelar bukan di dalam vihara tetapi di halaman luar, dan dilaksanakan sesuai aturan shalat, tidak menghadap tempat penyembahan.

"Shalat dilaksanakan sesuai aturan shalat, dan itu syah. Di dalam Islam kebersamaan, dan saling merhormati harus dijaga. Karena perbedaan yang Allah ciptakan adalah keniscayaan," katanya.

Menurutnya, jika setiap umat beragama menghormati agama lain, maka secara tidak langsung ia telah menghormati agamanya sendiri. Misalnya, jika umat Islam melakukan kekerasan, pengerusakan, maka yang akan hancur adalah Islam sendiri. Tetapi jika, Islam melakukan kebaikan, menyerukan perdamain dan menghormati agama lain, maka agama lain memandang Islam terhormat.

Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman menilai buka bersama yang diselenggarakan Vihara Dhanagun momentum penting yang perlu dipertahankan. Mengingat Kota Bogor merupakan kota majemuk dengan berbagai latar belakang, suku, agama dan budaya.

"Ini adalah bukti toleransi di Kota Bogor sangat tinggi, dan selalu kondusif. Buka puasa yang diselenggarakan Vihara Dhanagun sebagai bentuk kepedulian, menghargai umat Islam, dengan saling berbagi," katanya.

Rektor Universitas Pakuan (Unpak) Bibin Rubini menyebutkan, buka bersama di Vihara Dhanagun merupakan fakta kerukunan umat beragama ada di Kota Bogor.

"Wujud Kebhinnekaan diwujudkan dalam hal kecil seperti ini, harusnya Indonesia itu seperti ini. Dan saya meragukan kalau ada yang bilang Indonesia krisis Kebhinnekaan, ini buktinya," kata Bibin.

Wakil Ketua Yayasan Dhanagun, Franky Sibal menyebutkan, buka puasa bersama tokoh di Vihara Dhanagun sudah ketiga kalinya dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah rasa saling berbagi dan bersilaturahmi, mempererat kebersamaan.

"Selama ini Vihara Dhanagun menggelar Cap Go Meh selalu dibantu oleh umat muslim dan lainnya, di Ramadhan inipun kami ingin berbagi dan memperkuat silaturahmi dengan buka puasa bersama," kata Franky.

Vihara Dhanagun menyuguhkan menu buka puasa bersama dengan tradisi 'ngeliwet'. Umat di Vihara Dhanagun, bahu membahu menyuguhkan hidangan buka puasa bagi tamu yang hadir. Lagu-lagu Islami dan shalawat nabi pun bergema di Vihara mengiringi acara sampai selesai.

Tampak hadir dalam acara silaturahmi tokoh lintas agama di Kota Bogor, Wali Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, Ketua Umum Basolia KH Zainal Abidin, Rektor Universitas Pakuan, Bibin Rubini, Danrem 061/Suryakancana, Kolonel Inf Mirza Agus, Ketua Yayasan Dhanagun, Franky Sibal, tokoh masyarakat Tionghoa, Guntur Santoso, dan banyak tokoh lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES