Pendidikan

Tefa; Terobosan Baru Pembelajaran STPP Malang, Begini Penerapannya

Rabu, 14 Juni 2017 - 20:37 | 145.40k
Kegiatan Teaching Factory oleh para mahasiswa STPP Malang. (Foto: Humas STPP Malang for TIMES Indonesia)
Kegiatan Teaching Factory oleh para mahasiswa STPP Malang. (Foto: Humas STPP Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang, Jawa Timur, menerapkan Teaching Factory (Tefa). Penerapan metode pembelajaran ini merupakan terobosan akademik dengan mensinergikan materi perkuliahan dan program di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan. 

Tefa diimplementasikan pada mata kuliah Perencanaan Program Penyuluhan pada dua prodi. Yakni, Penyuluhan Peternakan dan Penyuluhan Pertanian. Matakuliah 4 SKS (Sistem Kredit Semester) diikuti 201 mahasiswa yang terbagi dalam 6 kelas.

Praktik lapangan dilakukan dalam penyusunan program penyuluhan pertanian bersama para penyuluh dan petani di desa. Selama 3 bulan, para mahasiswa melaksanakan praktik di kampus maupun tiga wilayah BPP kecamatan, yaitu Singosari, Lawang, dan Karangploso, Kabupaten Malang.

Mereka dibimbing 7 dosen bidang penyuluhan, serta didampingi oleh koordinator jabatan fungsional penyuluh dan para penyuluh di masing-masing kecamatan.

STPP-2kN5R.jpg

Ketua STPP Malang Dr Ir Siti Munifah MSi menekankan pentingnya penerapan pembelajaran Teaching Factory yang langsung praktik pada dunia nyata.

"Mahasiswa benar-benar memahami kondisi lapangan, sekaligus memperoleh ilmu dari  penyuluh ahli, petani, pengurus kelompok tani serta gabungan kelompok tani," kata Munifah, Rabu (14/6/2017).

Dia menandaskan, metode Tefa membantu ketuntasan dalam menyelesaikan pembelajaran lebih lengkap. Bagi mahasiswa, mereka memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan belajar bersikap lebih baik melalui interaksi sosial dengan stakeholder. 

Terobosan dalam pembelajaran ini menjadi tanggung jawab STPP Malang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai institusi pendidikan tinggi di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).

STPP-3tUHz6.jpg

Apalagi, Kementan kini tengah berupaya strategis mencapai target swasembada pangan melalui program Upsus Pajale dan Siwab. Target ini menjadi kewajiban insan pertanian untuk mewujudkannya.

Untuk diketahui, Tefa merupakan metode pembelajaran khusus untuk peningkatan keahlian dan ketrampilan melalui praktik nyata di lapangan. Sebuah sumber menyebut, teaching factory sebagai metode pembelajaran yang berorientasi produksi dan bisnis. 

Melalui Tefa, keahlian atau keterampilan diasah berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk atau jasa .Metode pembelajaran ini banyak dipraktikkan oleh perguruan tinggi seperti politeknik dan akademi komunitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES