Cak Nun Apresiasi Konsep Pembangunan Kota Batu
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengapresiasi konsep pembangunan Kota Batu. Dia mengatakan, ada sebuah kesadaran dalam pembangunan di Kota Batu untuk tidak terpengaruh oleh konsep metropolitan.
Hal itu disampaikannya dalam peringatan Nuzulul Quran yang berlangsung di Balaikota Among Tani, Kota Batu, Sabtu (11/6/2017) malam ini.
Kota Batu yang berbasis desa mampu mensinergikan pertanian dan pariwisata.
"Ada sinergi luar biasa antara pariwisata dan pertanian di Kota Batu," ucap pria kelahiran Jombang ini.
Cak Nun berharap, apa yang dilakukan Kota Batu dapat menjadi contoh dan teladan bagi kabupaten kota lain di Indonesia.
"Malam hari ini, mudah-mudahan Batu dinilai sebagai uswatun hasanah.
Bisa menjadi contoh bagus kota kabupaten lain di Indonesia," tuturnya.
Dia pun memuji konsep pembangunan Balaikota Among Tani yang disebutnya berkonsep bebrayan.
Walikota Batu, Eddy Rumpoko menyampaikan bahwa Balaikota Among Tani dibangun sebagai tempat bagi masyarakat untuk berkumpul dan menghilangkan sekat dengan pemerintah.
"Namanya Balaikota Among Tani yang berarti milik petani. Perwujudan dari ini semua adalah menyatu, tidak saling menyakiti," ucap ER.
ER mempersilakan masyarakat untuk menggunakan dan memanfaatkan sebaik-baiknya Balaikota Among Tani.
"Masyarakat silakan menggunakan Graha Pancasila (Gedung di Balaikota Among Tani) untuk kegiatan apapun. Tidak hanya untuk warga Batu saja," ujarnya.
Acara bertajuk Gema Budaya Religi bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng ini dihadiri ribuan orang. Para pejabat Pemkot Batu dan jajaran pimpinan daerah pun hadir. Tampak di antaranya, Wakil Walikota Batu Punjul Santoso, Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edy Purnomo, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batu Dewanti Rumpoko. (*)
Foto-foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Sukmana |