Peristiwa Daerah Marhaban Ya Ramadhan

Asiknya Ngabuburit Tradisi Kumbohan

Selasa, 30 Mei 2017 - 21:10 | 47.54k
Warga di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo berlomba-lomba mencari ikan mabuk, Selasa (30/5/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Warga di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo berlomba-lomba mencari ikan mabuk, Selasa (30/5/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
FOKUS

Marhaban Ya Ramadhan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menikmati ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa dengan nongkrong-nongkrong disejumlah lokasi mungkin sudah biasa.

Mau ngabuburit dengan cara lain? Sensasi ngabuburit lain dari biasanya adalah dengan cara mengumpulkan ikan mabuk di Sungai Bengawan Solo.

Acara ini dijalankan puluhan warga di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo, yang melintas di Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Di sini, puluhan warga Kecamatan Karanggeneng, mulai dari orang tua, dewasa hingga anak-anak, ngabuburit dengan cara mengumpulkan ikan mabuk yang muncul di permukaan Sungai Bengawan Solo.

Tradisi mengumpulkan ikan mabuk ini disebut warga sebagai tradisi kumbohan atau mencari ikan mabuk. Dan kebetulan, saat ini bertepatan dengan bulan Ramadhan sehingga dijadikan ajang ngabuburit oleh warga.

"Ini sudah menjadi tradisi warga yang tinggal dekat Sungai Bengawan Solo," ujar warga Alas Tuwo Desa Karangrejo Kecamatan Karanggeneng, Umam, Selasa (30/5/2017).

Menurut Umam, kondisi ribuan ikan muncul ke permukaan dalam keadaan mabuk oleh warga disebut munggut atau dalam bahasa Indonesia berarti mengambil. Ikan mabuk terjadi karena naiknya debit sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.

ngabuburit-2nudTy.jpg

“Ikan-ikan yang ada di Bengawan Solo ini mabuk karena ada kiriman air baru. Ada perubahan air yang awalnya gak keruh jadi keruh, jadi ikannya menjadi mabuk,” ucap Umam.

Puluhan warga ini pun berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan berbagai jenis ikan yang sudah sempoyongan. Warga, ada yang menggunakan tangan kosong, tetapi ada pula yang menggunakan jala.

“Banyak ikannya, ada ikan, udang lobster, bader dan keting, banyak lainnya, lele, tombro juga ada,” tuturnya.

Umam mengaku, kesemparan ikan munggut tepat di bulan Ramadhan ini menjadi berkah bagi warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo.

“Hasilnya lumayan, bisa untuk lauk buka puasa, kadang kalau banyak yang sampai kita jual,” kata Umam.

Ungkapan senada juga disampaikan Kepala Desa Prijek, Ali Ajib. Menurutnya, apabila ada ikan munggut warganya berbondong-bondong menuju  Bengawan Solo.

“Ada yang sudah mulai tadi pagi di sini. Pekerjaannya saja sampai ditinggal, lebih mementingkan pergi ke sini,” ujar Ali. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES