Peristiwa Nasional

Menteri Khofifah: Bansos Bukan untuk Kebutuhan Lebaran

Senin, 22 Mei 2017 - 08:01 | 49.14k
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Tuban, Jawa Timur, tidak memanfaatkan bantuan sosial (bansos) itu untuk kebutuhan Lebaran, tetapi tetap untuk kebutuhan pendidikan anak-anak.

"Saya minta ibu-ibu PKH yang ada di sini tidak memanfaatkan bansos untuk kebutuhan Lebaran, sebab bulan depan sudah Lebaran," katanya di Tuban, Senin (22/5).

Di hadapan ribuan ibu-ibu penerima PKH di daerah itu, ia menyebutkan sebentar lagi akan turun bansos tahap berikut sebesar Rp500 ribu yang masuk langsung ke rekening keluarga penerima manfaat (KPM), dan sebulan lagi sudah masuk Lebaran.

"Meskipun suami yang meminta tetap jangan diberikan, sebab bansos ini untuk pendidikan anak-anak," tambahnya.

Dia menjelaskan penyaluran bansos bagi KPM akan dilakukan agen (bank) melalui sistem edisi android mobil, bahkan dengan edisi android kendaraan roda dua.

Dengan demikian, lanjut dia, warga tidak harus datang ke agen, tetapi bisa langsung mengambil bansos melalui kendaraan roda dua dengan edisi android yang dilengkapi dengan boks.

"Adanya edisi android kendaraan roda dua, maka kalau ada empat atau lima warga bisa didatangi untuk penyaluran bansos. Bantuan yang disalurkan tidak hanya uang tunai melalui transfer, tetapi juga sembako," ucapnya menambahkan.

Di Jawa Timur, menurut dia, daerah yang sudah siap dengan edisi android kendaraan roda dua, yaitu Trenggalek dan Malang. "Nantinya akan dikembangkan di daerah lainnya agar warga tidak harus datang ke agen," katanya.

Terkait kemungkinan bansos dipotong, ia menegaskan dari hasil pertanyaan yang hadir dalam pertemuan itu semuanya menjawab tidak ada yang dipotong.

"Tadi kan tahu sendiri jawaban ibu-ibu soal ada tidaknya potongan," ujarnya menjawab pertanyaan.

Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos Nurpudjianto, dalam sambutannya menyebutkan di Jawa Timur, jumlah penerima bantuan sosial PKH tunai 500.848 keluarga dengan jumlah Rp946.602.720.000 dan PKH "non-tunai" 598.306 keluarga Rp1.130.798.340.000.

Sedangkan penerima PKH tunai dan "non-tunai" di Tuban sebanyak 42.091 keluarga dengan jumlah Rp79.551.990.000 dan bantuan beras sejahtera (rastra) 106.814 keluarga dan bantuan sosial disabilitas 21 jiwa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES