Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

Refleksi Setahun Bondowoso Republik Kopi

Jumat, 19 Mei 2017 - 23:09 | 169.49k
Kegiatan meracik kopi di Kampung Kopi Bondowoso (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Kegiatan meracik kopi di Kampung Kopi Bondowoso (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ada sebuah pemandangan baru di Kabupaten Bondowoso sejak mendeklarasikan diri sebagai Republik Kopi. Saat ini, tak kurang dari lima belas kedai dan cafe yang berdiri dan menyuguhkan kopi sebagai minuman andalan.

Kabupaten Bondowoso mendeklarasikan diri sebagai Republik Kopi pada Mei 2016 lalu. Pendeklarasian tersebut tidak main-main melainkan berlatar belakang kebijakan program Pengembangan Kluster Kopi yang memang sudah dijalankan sejak tahun 2011.

KAmpung-KopiwiLfv.jpg

Program Pengembangan Kluster Kopi adalah kebijakan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dibawah komando Bupati H Amin Said Husni yang menggandeng enam pihak yakni Perhutani, Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) Bondowoso, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), Bank Indonesia, dan Bank Jatim sebagai mitra.

Setelah deklarasi itupula, Bondowoso mulai menjadi kabupaten dengan kopi sebagai identitas. Mulai banyak kedai, cafe dan warung kopi kecil bermunculan. Di bawah bimbingan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bondowoso, anak-anak muda kreatif dibawa untuk ikut mempublikasikan dan mengenalkan Bondowoso sebagai kota kopi.

Bondowoso-Republik-Kopi-25a2ZP.jpg

"Mereka berinisiatif membangun dan membentuk Kampung Kopi yg merupakan bagian dari Bondowoso Republik Kopi," kata Harry Patriantono selaku Kepala Disparpora Kabupaten Bondowoso.

Sedikit gambaran, dulunya, kopi Bondowoso tidak diolah seperti sekarang. Sejak program Pengembangan Kluster Kopi, petani kopi diberdayakan dan mengolah kopi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Bondowoso-Republik-KopiXCuGq.jpg

Hasilnya, petani kopi Bondowoso dapat meningkatkan produksi dan kualitas serta cita rasa sudah memenuhi standar kopi speciality. Berkat itu pula, kopi Arabika Bondowoso mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemankumham).

Virus kopi sendiri kini mewabah pada pemuda di Bondowoso. Mereka mulai gencar membuka Cafe Kopi dan menyuguhkan kopi Bondowoso bersama kopi dari daerah lain di Indonesia.

"Dengan dideklarasikannya Bondowoso Republik Kopi oleh Bupati, Bondowoso yang dulu tidak ada Cafe n Coffee House sama sekali, kini mulai tumbuh tempat-tempat ngopi yang cukup representatif dengan produk-produk kopi kreatifnya," tambah Harry.

Untuk menerjemahkan visi Bupati Bondowoso menjadikan kopi sebagai produk unggulan, Disparpora dengan support Bank Jatim Bondowoso, memfasilitasi pegiat kopi Bondowoso melalui Kampung Kopi bertempat di Alun-alun Ki Ronggo. Kampung kopi ini terdiri dari beberapa pemilik usaha Cafe dan produk Coffee seperti Angkringan Gang Nol, Mount Coffee,PhotoKopi Coffee House ,Antik Cafe , Beruang Seduh, Growbucks, Nine Coffee,Dako Radja ,Distro Cafe ,Black Dose ,Kedai Koe ,Legato, Join Coffee dan masih banyak lagi.

Kopi-TIMES0gNft.jpg

Kopi kini menjadi bagian dari Kabupaten Bondowoso. Kini, kopi juga merupakan produk unggulan Bondowoso yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, bukan mustahil jika tahun depan, sesuai dengan target Bupati, Bondowoso bisa keluar dari daerah tertinggal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES