Suarakan Pemerataan Guru di Desa, Mahasiswa Datangi Gedung Dewan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bangkalan, Madura, Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi di kantor DPRD setempat, Kamis (18/5/2017). Mereka menuntut pemerataan dan kesejahteraan guru di desa.

"Tenaga pengajar profesional yang berstatus PNS seharusnya merata serta seimbang antara kota dan desa," jelas Ketua GMNI Bangkalan, Qomaruddin dalam orasinya.

Menurutnya, tidak meratanya penempatan guru tersebut menjadi bukti adanya kesenjangan pendidikan yang harus segera diselesaikan. Hal itu, berdampak pada mutu dan kualitas pendidikan di desa.

"Hasil survei membuktikan, rata-rata sekolah di pelosok desa hanya memiliki satu guru PNS," ucapnya.

Anggota GMNI lainnya, Fitriyana Wahyu Hidayati menambahkan kesejahteraan guru honorer cenderung diabaikan. Fenomena ini semakin memperparah permasalahan di dunia pendidikan.

"Maka dari itu kami mendesak pemerintah Kabupaten Bangkalan melakukan pemerataan guru dan meningkatkan kualitas serta kesejahteraan guru honorer maupun sukwan," terang aktivis cantik asal Madiun itu.

Sementara itu, Ketua DPRD Bangkalan Imron Rosyadi mengapresiasi kepedulian para aktivis GMNI terhadap dunia pendidikan di wilayah setempat. Menurutnya, penataan dan pemerataan guru selalu didorong untuk menanggulangi terjadinya kesenjangan antara kota dan desa.

"Masalah kesejahteraan guru honorer dan PNS memang berbeda jauh. Tidak bisa disamakan. Namun, gaji guru honorer sudah mendekati UMK. Kita juga sudah memiliki Perda Pendidikan. Jadi memperjuangkan guru honorer itu bertahap," terang politisi Gerindra itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement