Indonesia Positif Ketahanan Informasi Budaya

Rekonstruksi Identitas Jawa melalui Seni Pekan Suri Budaya

Selasa, 16 Mei 2017 - 07:01 | 91.08k
Sulistyono, S.Pd selaku Perwakilan Kelompok Among Mitro Memberikan Sambutan. (Foto: Tim AJP TIMES Indonesia)
Sulistyono, S.Pd selaku Perwakilan Kelompok Among Mitro Memberikan Sambutan. (Foto: Tim AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Budaya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puncak kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Pengabdian Masyarakat dikemas dalam Pentas Seni Pekan Suri Budaya (PSB) berlangsung meriah. Kegiatan yang bertajuk Pendidikan Kebudayaan sebagai Upaya Rekonstruksi Identitas Budaya Jawa itu digelar di Desa Gebang Tulungagung, Minggu (14/05/2017).

Acara yang dihadiri oleh sekitar 50 hadirin meliputi orangtua/wali, guru SDN 02 Gebang, Kepala Desa, dan masyarakat sekitar ini dibuka dengan sambutan oleh Septa Muhammad Irvan, Ketua Program, Ika Adita Silviandari, S.Psi., Dosen Pembimbing Program, serta Sugiyanto, S.Pd. dan Sulistyono, S.Pd., perwakilan dari mitra program.

13 peserta didik laki-laki memberikan penampilan pembuka berupa tarian Jaranan berkolaborasi dengan permainan gamelan yang dimainkan oleh siswi perempuan. Berikutnya, kelompok siswi perempuan bergantian menampilkan tarian Gugur Gunung dengan diiringi oleh permainan gamelan kelompok siswa laki-laki. Di akhir penampilan seluruh siswa menembangkan sebuah lagu berjudul Praon yang menggambarkan suasana pariwisata pantai di hari Minggu. 

sulistiyono10g8kU.jpgPara Peserta Didik Program PSB Menampilkan Tembang Praon.

Keseluruhan penampilan ini terbilang unik karena dibungkus pula oleh sebuah drama musikal yang dihantarkan dengan menggunakan bahasa Kromo Inggil.

Hermawan Setiaji, salah satu siswa menuturkan bahwa pentas tersebut merupakan penampilan pertama mereka. Siswa yang akrab disapa Wawan ini juga menyatakan bahwa ia sama sekali tak menyangka bahwa kegiatan yang diikutinya ini akan berujung pada sebuah pentas seni yang ditampilkan di depan khalayak umum.

“Seru, senang bisa belajar bermain gamelan dan tampil di depan orang banyak meskipun sedikit grogi,” ujarnya.

sulistiyono28YV5D.jpg Peserta Didik Berfoto Bersama Tim PSB Sesaat Setelah Acara Berakhir.

Ditemui secara terpisah, Galuh Martha Chandra, peserta didik lainnya mengatakan bahwa waktu berlatih yang ditempuh untuk bisa menyajikan penampilan tersebut ialah tujuh minggu terhitung sejak bulan Maret. Ditanya mengenai kesulitan yang dialami selama proses latihan, Galuh menjelaskan bahwa proses menghafal gerakan tari dan notasi lagu merupakan tantangan terbesarnya. 

“Apalagi ketika awal mengikuti program ini. Bingung. Tapi setelah beberapa kali latihan ternyata jadi lebih mudah,” tambahnya.

Selain menampilkan berbagai macam tarian dan permainan gamelan, acara ini juga memamerkan beragam kaos batik buatan para peserta didik PSB. Terhitung ada sebanyak kurang lebih 25 kaos yang dipamerkan secara bebas di area dalam pentas seni.  

Kegiatan yang terjalin berkat kerja sama dengan Kelompok Karawitan dan karang taruna Desa Gebang, Paguyuban Pemuda Sahabat Dungkul (SAHDU), ini diakhiri oleh penampilan tari Lenggang Nyai dan karawitan oleh Kelompok Among Mitro.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES