1000 Orang Menganyam Bambu Bersama di Desa Gintangan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Festival Bambu Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur juga diisi kegiatan menganyam bambu bersama. Kegiatan ini melibatkan 1000 peserta dari kalangan siswa SD, siswa Mts dan ibu-ibu.
Peserta menganyam bambu sambil berjajar bersama di tepi jalan utama desa. Mereka menganyam kotak tisu, marang atau bakul nasi, penanak nasi berbentuk kerucut dan berbagai perlengkapan dapur.
Seorang peserta bernama Siti Maryam mengatakan, setiap hari dia menganyam bakul nasi 3 sampai 4 buah sambil menggembala 3 ekor kerbaunya.
“Dapat 4 itu sambil nunggu kerbau, tidak seharian penuh. Nanti dijual seharga Rp 2500 per biji kepada pemilik usaha anyaman bambu sini,” kata Siti Maryam, sambil terus mengerjakan anyamannya.
Sementara itu Kepala Desa Gintangan, Rusdianah mengatakan, sejak tahun 1980-an Desa Gintangan memang menjadi pusat produsen kerajinan anyaman bambu di Banyuwangi. Saat itu, semua penduduk Desa Gintangan merupakan penganyam bambu, namun sekarang diperkirakan hanya 50 persen saja yang bisa menganyam.
“Kami harap festival ini bisa mengenalkan kembali anyaman bambu kepada anak-anak. Selain itu mempromosikan keluar bahwa kami pusat produksi kerajinan anyaman bambu,” kata Rusdianah.
Festival Bambu Gintangan akan digelar hingga Hari Sabtu (13/5/2017) dengan menampilkan karnaval kostum bambu, Barong, Janger dan musik Thetek, yakni musik kentongan bambu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |