Indonesia Positif

Surplus Pangan, Bupati Tulungagung Raih Satya Lencana

Senin, 08 Mei 2017 - 20:04 | 97.83k
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE,M.Si menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian dari Presiden Joko Widodo (Foto: Istimewa)
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE,M.Si menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian dari Presiden Joko Widodo (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bupati Syahri Mulyo, SE, M.Si menerima penghargaan Satya Lencana Pertanian dan Ketahanan Pangan dari Presiden Joko Widodo.

Penghargaan diterima pada ajang Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Sabtu (6/5), 

Pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Tulungagung memang patut diacungi jempol. Sejak tahun 2013 sampai dengan 2016 ada beberapa komoditi pangan yang ketersediannya melebihi kebutuhan konsumsi dalam daerah. Artinya komoditi tersebut surplus dalam ketersediaan. 

Komoditi pangan yang surplus tersebut antara lain beras pada tahun 2016 surplus 85.605,67 ton, jagung surplus 252.494,82 ton, daging surplus 13.954,32 ton, telur surplus 42.252,57 ton, susu surplus 41.829,54 ton, dan gula juga surplus 37.096,71 ton di tahun 2016. 

Pada kesempatan ini, bupati sangat berterimakasih kepada masyarakat dan petani, yang telah banyak memberikan kontribusi dab berpartisipasi dalam pembangunan pertanian guna meningkatkan produktifitas hasil pertanian Kabupaten Tulungagung.

Bupati juga menjelaskan bahwa dengan adanya permasalahan ketahanan pangan antara lain keterbatasan lahan pertanian dimana luas lahan sawah yang sudah mendapatkan irigasi teknis mencapai 19.701 hektar, setengah teknis 3.325 hektar, sederhana 1.933 hektar, irigasi desa 364 hektar dan irigasi tadah hujan seluas 1.878 hektar. 

Selain itu keterbatasan dan degradasi sumberdaya air, infrastruktur pertanian/ perdesaan, tenaga kerja pertanian, sarana prasarana produksi dan pasca panen pertanian, kesuburan tanah, bencana alam dan serangan hama serta perubahan iklim, sudah dapat diatasi dengan menerapkan strategi. 

Yakni dengan peningkatan produksi yang berkelanjutan, peningkatan aksesibilitas pangan yang beragam, peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan, peningkatan nilai tambah dan bisnis pangan, peningkatan infrastuktur serta peningkatan pemanfaatan alsintan.

Dalam upaya mempertahankan Tulungagung tetap surplus produksi beras dan gabah, serta menjalankan program perlindungan lahan pertanian, saat ini telah diterbitkan Perda Nomor 18 Tahun 2012 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 

Melalui Perda ini, pemilik lahan pertanian berkomitmen tidak akan menjual lahan pertaniannya untuk alih fungsi lahan.

Sebenarnya dari 100 % produksi pangan Tulungagung, konsumsi untuk dalam kabupaten Tulungagung kurang lebih 30 %, dan sisanya dikirim dan dikonsumsi masyarakat luar Tulungagung. Misalnya saja untuk komoditi beras Tulungagung juga memasok beras sampai luar pulau termasuk ke Papua.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES