Peristiwa Daerah

Pemkot Pasuruan Akan Tambah Daerah Tangguh Bencana

Senin, 08 Mei 2017 - 09:06 | 32.39k
ILUSTRASI:  Simulasi Penanganan Bencana. (Foto: Akper Dharma Husada)
ILUSTRASI: Simulasi Penanganan Bencana. (Foto: Akper Dharma Husada)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Daftar kelurahan yang masuk tangguh bencana di Kota Pasuruan, akan bertambah. Ini, lantaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan, Jawa Timur, berencana menambah empat kelurahan sebagai kelurahan tangguh bencana tahun ini. 

Empat daerah ini dimasukkan menjadi kelurahan tangguh bencana lantaran memang sering terjadi banjir. Keempatnya berada di dua kecamatan yakni Gadingrejo dan Purworejo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan Yanuar Afriansyah mengatakan, sampai saat ini Kota Pasuruan memiliki delapan daerah tangguh bencana. Delapan  daerah ini tersebar di empat kecamatan dan sudah ditetapkan dalam peraturan wali kota pada 2015 lalu. 

Delapan daerah tersebut adalah Kelurahan Kebonagung, Kelurahan Purworejo, dan Kelurahan Pohjentrek di Kecamatan Purworejo; Kelurahan Karangketug di Kecamatan Gadingrejo dan Kelurahan Bakalan dan Blandongan di Kecamatan Bugul Kidul; serta, Kelurahan Kebonsari dan Kandangsapi di Kecamatan Panggungrejo.

“Sudah 8 kelurahan dari total 36 kelurahan yang menjadi daerah tangguh bencana. Delapan kelurahan tersebut sudah ditetapkan melalui Perwali. Jumlah ini masih minim karenanya kami berencana menambahnya tahun ini,” katanya, Senin (8/5/2017).

Yanuar menjelaskan, ada empat kelurahan yang akan dijadikan sebagai daerah tangguh bencana tahun ini. Mereka adalah Kelurahan Randusari dan Kelurahan Krapyakrejo di Kecamatan Gadingrejo serta Kelurahan Wirogunan dan Kelurahan Purutrejo di Kecamatan Purworejo.

Menurutnya, pembentukan daerah tangguh bencana ini bukannya tanpa alasan. Tujuannya,untuk meningkatkan peran serta masyarakat sehingga dampak bencana dapat diantisipasi sejak dini. Untuk itu, pihaknya akan melakukan sejumlah upaya. Diantaranya, melakukan sosialisasi pada warga apa itu daerah tangguh bencana.

Selanjutnya, dibentuk forum kelurahan tangguh bencana. Setelah itu diberikan pelatihan mitigasi bencana. Terakhir, ditetapkan melalui perwali.

“Pelatihan mitigasi bencana ini beragam. Di antaranya, bencana kebakaran, banjir, pohon tumbang. Nantinya, kelurahan yang menjadi daerah tangguh bencana akan disurat keputusankan (di-SK-an) sebelum ditetapkan dalam perwali,” terang Yanuar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES