Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Pentingnya Mencari Ilmu guna Merawat NKRI

Jumat, 21 April 2017 - 23:51 | 58.53k
Pelepasan calon wisudawan FKIP Unisma di Resto Baiduri Spah, Malang, Jumat (21/4/2017). (Foto: AJP TIMES Indonesia)
Pelepasan calon wisudawan FKIP Unisma di Resto Baiduri Spah, Malang, Jumat (21/4/2017). (Foto: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Merawat NKRI salah satunya dilakukan dengan kematangan pendidikan di Indonesia. Pelepasan calon wisudawan FKIP Unisma menjadi momentum penegasan kembali pentingnya mencari ilmu untuk merawat NKRI. 

Hal ini ditandai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan lagu Syubbanul Wathan karya KH. Wahab Hasbullah. Demikian ditegaskan oleh Muhammad Yunus, S.Pd., M.Pd. selaku ketua panitia dalam kegiatan  pelepasan calon wisudawan FKIP Unisma di Resto Baiduri Spah, Malang, Jumat (21/4/2017).

"Prosesi pelepasan kali ini berbeda dengan sebelumnya karena para calon wisudawan bernyanyi bersama lagu Syubbanul Wathan." Tegas Yunus. 

Dalam acara itu  dibacaka pula galeri prestasi FKIP Unisma dalam semester ini. Diantaranya ada wisudawan terbaik tingkat program studi, penghargaan mahasiswa lulus 7 semester, penghargaan kepada mahasiswa berprestasi tingkat fakultas, penghargaan mahasiswa yang lolos PKM-P, PKM-K, dan PKM-GT, serta penghargaan mahasiswa atas prestasi juara 1 lomba Taekondo tingkat nasional.

pelepasan-calon-wisudaz3JU6.jpg

Diketahui dari pembacaan SK Dekan oleh Wakil Dekan bidang Akademik Ibu Dr. Sri Wahyuni, M.Pd.  bahwa lulusan Prodi Pendidian Bahasa dan Sastra Indonesia sejumlah 10 orang, dari program Studi pendidikan Matematika sejumlah 9 orang, dan dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris sejumlah 13 orang. 

Kegiatan ini terasa istimewa karena dihadiri oleh Wakil Rektor 2 Unisma H. Noor Shodiq Askandar, S.E., M.M. Ia menegaskan agar FKIP terus istiqomah mempertahankan prestasi yang sudah diraihnya. Selain itu Shodiq menegaskan agar para alumni percaya diri dan tidak malu menyebut dirinya sebagai alumni Unisma. 

Shodiq berpesan agar para alumni FKIP menjadi seorang wirausahawan selain tugas pokoknya sebagai seorang guru.

"Jangan malu mengaku alumni Unisma. Silahkan jadi guru profesional, tapi jangan lupa untuk jadi seorang wirausahawan. Kalau sukses keduanya, insyaAllah ngajar kita ikhlas, karena kita tidak mengharap uang dari apa yang kita ajarkan," lanjut Shodik. 

Sementara itu Dekan FKIP Unisma Dr. Hasan Busri, M.Pd. juga menyampaikan kebanggan yang luar biasa kepada calon wisudawan. Menurutnya, wisudawan kali ini telah mengukir sejarah baru dilingkungan FKIP Unisma dengan lulua 7 semester. 

Melalui sistem kurikulum yang baru, para mahasiswa dapat lulus 7 semester. Hal ini sudah dibuktikan malam ini, jelas Hasan.

wisudah-unisamjF3gL.jpg

Hasan berpesan kepada calon wisudawan untuk terus menjaga nama baik Unisma dan menjadi duta-duta Unisma ditempat tinggalnya masing-masing. Semoga ilmu kalian barakah dan manfaat. Dan pastinya kalian menjadi guru dimanapun kalian berada, guru di sekolah, guru di rumah, guru di masyarakat. 

"Dengan demikian insyaAllah kita ikut merawat NKRI ini dari disintegrasi bangsa," pungkas Hasan mengahiri pidato dan menutup jalannya prosesi pelepasan calon wisudawan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES