Peristiwa Daerah

"Kesuksesan di Luar Rumah Harus Dibarengi Kesuksesan Membangun Keluarga"

Jumat, 21 April 2017 - 15:25 | 51.07k
Ketua Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI) Kota Malang, Ya’qud Ananda Gudban. (Foto: Istimewa)
Ketua Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI) Kota Malang, Ya’qud Ananda Gudban. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini. Peringatan tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa R.A Kartini dalam hal kesetaraan perempuan.

Sebagai seorang Pahlawan Nasional, Kartini merupakan bagian dari lembaran sejarah yang patut untuk dikenang dan dikagumi, menjadi sosok yang sangat inspiratif bagi wanita modern sekarang ini. 

Ketua Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI) Kota Malang, Ya’qud Ananda Gudban mencontohkan bahwa sosok perempuan pejuang bangsa seperti Kartini patut dijadikan contoh.

"Semangat dan perjuangan RA Kartini di masa lalu lebih berat, tidak hanya dibidang politik tapi semua sektor kehidupan. Karena semua lini persamaan dibuka dan diperjuangkan oleh Kartini," jelas Nanda, sapaan akrabnya, kala didapuk menjadi narasumber Peringatan Hari Kartini bersama Dharma Wanita Universitas Brawijaya, Jumat (21/4/2017) di Auditorium Fakultas Hukum UB, Malang. 

Lebih lanjut Nanda menyampaikan bahwa dimasa sekarang sosok seorang ibu modern bisa dikatakan sebagai "Kartini" dalam sebuah keluarga. 

Yaqud-Ananda-GudbansGSnj.jpg

Hal ini tak lain karena peran seorang ibu amat penting dalam menciptakan ketahanan keluarga. Tanpa dukungan perempuan katanya, kaum lelaki yang dalam hal ini adalah suami, tidak memiliki kekuatan yang memadai untuk menciptakan keluarga yang sejahtera.

Apalagi seorang ayah akan selalu banyak pergi dari rumah karena harus mencari nafkah. Praktis semua pekerjaan rumah dan merawat anak menjadi tugas dan tanggungjawab seorang ibu. 

"Sehingga. ibu pula yang mencetak cerah buramnya masa depan keluarga dalam arti yang sebenarnya. Ketahanan keluarga hanya dapat tercipta apabila keluarga yang bersangkutan dapat melaksanakan 8 fungsi keluarga," kata politisi berjilbab itu.

Delapan tersebut diantaranya Fungsi Keagamaan, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Cinta Kasih, Fungsi Melindungi,  Fungsi Reproduksi, Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, Fungsi ekonomi, Fungsi Pembinaan Lingkungan secara serasi, selaras dan seimbang. 

"Sebuah keluarga tidak akan pernah mencapai tahapan sejahtera apabila fungsi-fungsi keluarga tersebut berjalan secara timpang atau beberapa fungsi tidak dapat dilaksanakan," kata ibu dua anak ini. 

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, keluarga yang sejahtera, selalu menjadi dambaan setiap orang. Dengan mencapai tingkat kesejahteraan tertentu, seseorang akan mampu menikmati hidup 
secara wajar dan menyenangkan, karena kebutuhan materiil dan spirituilnya terpenuhi. 

“Bagi saya kesuksesan diluar rumah tanpa kesuksesan membangun keluarga adalah sia-sia," ungkapnya 

Yaqud-Ananda3hPI.jpg

Di sisi lain, anggota DPRD Kota Malang ini berharap, Perempuan Indonesia jangan sampai melupakan adat istiadat ketimuran, dan  jangan sampai pula perempuan Indonesia tergilas oleh perilaku atau gaya hidup orang barat yang tidak sesuai dengan adat isitiadat yang ada di Indonesia.

"Bersikaplah sebagai perempuan Timur. Tetaplah Berpegang pada aturan agama dan budaya bangsa kita. Bersikaplah sebagai perempuan yang memegang adat istiadat ketimuran,” pungkas perempuan yang juga Ketua Komunitas Perempuan Peduli Indonesia (KoPPI) ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES