Kopi TIMES

Pariwisata Banyuwangi dan Kesejahteraan

Jumat, 21 April 2017 - 14:01 | 92.61k
Satory, Pegiat Sosial (Grafis: TIMES Indonesia
Satory, Pegiat Sosial (Grafis: TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hal ini tidak mengherankan mengingat Banyuwangi selama ratusan tahun bahkan hingga hari ini merupakan daerah yang terkenal dengan kleniknya.

Hari ini jika pertanyaan yang sama mengenai Banyuwangi diajukan kepada seseorang maka jawabannya mungkin akan sangat berbeda dan tidak hanya melulu soal klenik. Kemungkinan besar jawaban yang akan muncul terkait dengan kota wisata, gunung Ijen, pantai Pulau Merah dan lain sebagainya.

Perubahan persepsi masyarakat terhadap Banyuwangi salah satunya adalah berkat sosok kepemimpinan yang terampil dalam memotret alam Banyuwangi yang demikian indahnya. Selain itu, mulai bergesernya orientasi hidup masyarakat Banyuwangi yang memandang pariwisata sebagai harapan baru.

Pariwisata merupakan citra yang mulai melekat dengan Banyuwangi dalam satu dasawarsa terakhir. Hal ini pula yang kemudian mendorong perubahan yang cukup signifikan dalam orientasi pembangunan Banyuwangi.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengarahkan sektor pariwisata sebagai leading sector pembangunan di Kabupaten Banyuwangi. Pembangunan berbagai fasilitas umum dan prasarana umum di Banyuwangi senantiasa diarahkan untuk mendukung pembangunan pariwisata itu sendiri.

Selain itu pembangunan berbagai fasilitas akomodasi dari kelas penginapan, hotel hingga cottage mulai menjamur di Banyuwangi seiring dengan perkembangan jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat dari tahun ketahun. Peningkatan jumlah akomodasi ini disatu sisi menunjukan bahwa Banyuwangi sebagai destinasi pariwisata sudah sangat layak jual, sehingga berbagai investor dating untuk menanamkan investasinya dibidang akomodasi.

Namun di sisi lain, pemerintah sebagai regulator juga harus jeli menyikapi semakin menjamurnya pembangunan fasilitas akomodasi ini, jangan sampai terjadi over suply yang akan berakibat pada kualitas pariwisata Banyuwangi secara keseluruhan.

Berbagai fasilitas pendukung pariwisata juga turut berkembang seiring meningkatnya permintaan dari wisatawan yang datang. Hari ini kita tidak akan lagi menemui kesulitan mencari tempat penjualan cinderamata khas Banyuwangi, pun kita tidak akan kesulitan mencari tempat kuliner yang menyajikan beragam menu khas Banyuwangi yang terkenal akan kelezatannya.

Segala upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah tersebut sangat positif dan harus diapresiasi. Pariwisata merupakan sektor yang menjadi leading sector pembangunan Banyuwangi lantas pembangunan pariwisata di kawasan ini harus terencana dengan baik.

Hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah kualitas sumberdaya manusia pariwisata yang tersedia di Banyuwangi. Saat ini kebutuhan akan sumber daya manusia pariwisata yang diharapkan dapat menunjang kebutuhan industri pariwisata Banyuwangi sangat besar sementara ketersediaan sumber daya manusia yang berasal dari masyarakat local sangat kurang.

Hal ini harus diantisipasi dengan cepat oleh Pemerintah Daerah agar peningkatan pembangunan pariwisata dapat dirasakan langsung oleh masyarakat asli Banyuwangi bukan orang luar yang didatangkan ke Banyuwangi sebagai tenaga pariwisata terlatih.

Antisipasi terhadap kurangnya ketersediaan sumberdaya manusia pariwisata Banyuwangi dapat dilakukan dengan melakukan beberapa langkah-langkah konkrit. Diantara langkah tersebut adalah mendirikan sekolah kejuruan berbasis pariwisata yang dapat menghasilkan lulusan dengan kualifikasi tenaga pariwisata tertentu.

Selain itu, akselerasi peningkatan sumberdaya manusia pariwisata ini juga dapat dilakukan dengan melakukan kursus singkat dan pelatihan terhadap seluruh komponen pemangku kepentingan pariwisata yang ada di Banyuwangi.

Selain persoalan tersebut, beberapa persoalan masih menjadi pekerjaan para pemangku kepentingan di Banyuwangi.Diantaranya terkait dengan infrastruktur jalan yang masih menjadi kendala. Kondisi ini harus segera dibenahi untuk menunjang trend peningkatan wisatawan yang dating berkunjung ke Banyuwangi karena sarana dan prasarana sangatlah penting. Jika tidak tertata dengan baik maka persepsi wisatawan terhadap Banyuwangi pun akan terganggu.

Dampak pariwisata sebagaimana layaknya pembangunan di berbagai sektor, pembangunan pariwisata juga pasti akan menimbulkan berbagai dampak negative dengan skala yang beragam. Oleh karena itu, sikap masyarakat dan peran pemerintah daerah untuk melakukan control dalam meminimalisir dampak negatif mutlak diperlukan.

Keberhasilan masyarakat Banyuwangi dan pemerintah daerah dalam melakukan kontrol terhadap berbagai dampak negatif pariwisata akan menentukan masa depan pariwisata di Banyuwangi. Semakin baik kontrol yang dilakukan maka akan semakin cerah pula keberlanjutan pariwisata di bumi Blambangan.

Namun sebaliknya jika masyarakat dan pemerintah daerah masa bodoh dan gagal mengontrol dampak negatif pariwisata, maka dipastikan bahwa pariwisata di Banyuwangi hanya akan menghitung hari.

Dampak positif yang sangat mudah diukur dan terasa langsung adalah apakah pembangunan pariwista yang dilakukan di Banyuwangi memberikan peningkatan kesejahteraan dan peningkatan kualitas sosial masyarakatnya. Bila iya, maka berarti pariwisata telah memainkan peran yang positif terhadap peningkatan kualitas masyarakat Banyuwangi, akan tetapi jika jawabannya sebaliknya maka patut dipertanyakan kembali apakah pariwisata layak untuk dilanjutkan?.

Proses perubahan pasti memerlukan waktu dan kerja keras yang terus menerus, begitu pula cita-cita yang diusung Banyuwangi untuk menjadi salah satu destinasi pariwisata terdepan di Jawa Timur maupun nasional.

Namun munculnya beragam dampak dari kegiatan pariwisata juga harus menjadi perhatian seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan yang ada di Banyuwangi. Berbagai antisipasi yang dilakukan oleh masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan pariwisata baik di tingkat desa maupun kabupaten terhadap berbagai kemungkinan munculnya dampak negatif pariwisata diharapkan dapat menyelamatkan tidak hanya masyarakatnya, namun juga seluruh potensi yang terkandung di kabupaten Banyuwangi.

Sehingga potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Semoga masyarakat Banyuwangi dapat bertransformasi dengan baik dan mencapai tujaun yang dicita-citakan dengan kendaraan baru bernama Pariwisata. (*)

Penulis: Satory, Pegiat Sosial, Pengurus KAHMI Banyuwangi

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES