Entertainment

Wow! Film Desa di Banyuwangi Diikutkan Cannes Festival di Perancis

Jumat, 21 April 2017 - 00:32 | 71.12k
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bermodalkan kreativitas dan kebudayaan lokal, Kabupaten Banyuwangi mendapat kesempatan menjadi pengisi salah satu booth di Festival Film Cannes 2017 yang digelar 17-28 Mei mendatang.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia telah menunjuk Banyuwangi dalam festival film paling bergengsi dunia yang diselenggarakan di Kota Cannes, Perancis itu.

"Surat dari Bekraf sudah saya terima. Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Bekraf yang sangat luar biasa dalam mendukung kreativitas di daerah," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Kamis (20/4/2017).

Saat ini, pemerintah pusat tengah gencar melakukan promosi bidang ekonomi kreatif yang salah satunya lewat film.

Tidak hanya mengirimkan film-film berkualitas tanah air untuk bersaing di kancah festival-festival film internasional, Indonesia juga mengambil peluang baru dengan menjadi lokasi pembuatan film.

Karena, acara demikian dinilai dan terbukti mampu menyedot banyak kunjungan wisata seperti yang terjadi di banyak negara di Asia.

“Pengambilan gambar suatu film bisa menjadi promosi bagi destinasi wisata setempat. Misalnya, kunjungan ke Angkor Wat, Kamboja, yang melonjak setelah jadi tempat syuting film Tomb Raider yang dibintangi Angeline Jolie," terang Anas, Kamis (20/4/2017).

Misalnya, wisata Ubud di Bali juga langsung melejit setelah menjadi lokasi syuting film Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Roberts.

“Bahkan sampai muncul paket wisata ke tempat-tempat syuting film itu. Karena memang sangat banyak peminatnya. Dalam konteks film nasional, dampaknya juga cukup kuat. Seperti munculnya paket wisata Ada Apa Dengan Cinta di Yogyakarta setelah jadi lokasi syuting Dian Sastro dan Nicholas Saputra di film AADC,” akunya.

Hal tersebut sejalan dengan karya kreatif pemuda Banyuwangi yang membuat film-film desa masing-masing untuk mengikuti Festival Video Kreatif Pemkab setempat.

Film di desa di Banyuwangi itu adalah hasil karya para pemuda desa. "Saya berharap, destinasi wisata Banyuwangi menjadi terkenal. Menjadi tempat pengambilan gambar film kelas dunia sehingga semakin ramai dikunjungi," harapnya.

Apalagi beber Anas, Festival itu menjadi tempat berkumpulnya para pengusaha film dunia, produser, sutradara, sampai pemain film tersohor.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan, bahwa pihaknya tengah menyiapkan segala kebutuhan untuk promosi Banyuwangi di Festival Film Cannes mendatang.

“Kita diminta bisa merangkum semua potensi yang kita miliki. Intinya kita diminta untuk menginformasikan sejelas-jelasnya tentang Banyuwangi, termasuk proses perizinan di lokasi syuting,” ujar Bram, sapaan MY Bramuda.

Bekraf sendiri tambahnya, sangat mendukung bergeraknya sektor ekonomi kreatif Banyuwangi. Salah satunya pembuatan video kreatif oleh desa-desa.

Bekraf juga telah memberikan bimbingan teknik pembuatan film. Seperti penulisan naskah dan skenario, manajemen produksi dan pengarahan bagi anak-anak muda desa agar hasilnya berkualitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES