TIMESINDONESIA, JAKARTA – Chief Executive Officer (CEO) TIMES Indonesia Network (TIN), Khoirul Anwar, mengajak segenap pihak untuk bersama-sama menyebarluaskan informasi positif sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi bangsa.
Ajakan ini disampaikannya dalam Diskusi Publik "Membangun Ketahanan Informasi Nasional dan Menyikapi Maraknya Premanisme Media" yang digelar TIMES Indonesia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Jawa Timur, dan Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Malang Raya, Polres Malang Kota, Senin (17/4/2017) di Malang, Jawa Timur.
Khoirul Anwar menyebutkan, 82 persen konten informasi yang dimuat media di Indonesia cenderung negatif, seperti kasus kekerasan, korupsi, dan pornografi.
"Ini menjadikan suatu pola bahwa kondisi pers kita, kondisi masyarakat kita, kondisi negara kita, kalau di-overview ke luar menjadi kurang baik," tuturnya.
Permasalahan ini menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu, lanjutnya, TIMES Indonesia mengusung misi tentang ketahanan informasi nasional mengajak semua pihak, baik lembaga maupun media untuk peduli terhadap Bangsa Indonesia.
"Tidak semua informasi yang kita sampaikan merupakan bad news is good news. Namun harus lebih banyak kita sampaikan mengenai good news is good news," ucapnya di hadapan peserta diskusi yang hadir di Jalan Pandan 5 Kota Malang.
Dia menambahkan, banyak hal-hal bermanfaat yang positif dan edukatif dalam berbagai bidang yang perlu disampaikan kepada publik. Kendati demikian, media tetap harus bersikap kritis.
"Kristis itu wajib, tapi ayo kita imbangi dengan sesuatu yang mengedukasi," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Ahmad Sukmana |
