Peristiwa Daerah

1,5 Jam Sekali Ada Ibu Melahirkan yang Meninggal, Ini Penyebabnya

Senin, 17 April 2017 - 14:29 | 18.60k
Surya Chandra Surapaty dan Bupati Anas dalam pencanangan Kampung KB. (foto : Ahmad Suudi/TIMESIndonesia)
Surya Chandra Surapaty dan Bupati Anas dalam pencanangan Kampung KB. (foto : Ahmad Suudi/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Banyuwangi, di Dusun Paeloan, Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur.  

Kepada Media, Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty mengatakan bahwa KB mampu mengurangi risiko kematian ibu hamil dan melahirkan.

Karena dengan mengikuti KB, kehamilan bisa diatur. Surya mengatakan, terlalu muda melahirkan, yakni pada usia di bawah 21, terlalu kerap melahirkan dengan jeda kurang dari 3 tahun dan terlalu tua saat melahirkan, yakni dengan usia di atas umur 35 tahun cukup berisiko.  

“Tahun 2000, didapati data, di negara kita, dari setiap 100 ribu wanita hamil dan melahirkan hidup, di sisi lain ada 228 wanita hamil dan melahirkan yang meninggal. Tahun 2015 yang sedianya ditargetkan menurun ke 102, justru naik menjadi 359, yang berarti ada ibu hamil dan melahirkan yang meninggal setiap 1,5 jam di Indonesia,” kata Surya, Senin (17/4/2017).  

Pihaknya sengaja memilih dusun-dusun yang jauh dari kota untuk tempat acara agar sesuai dengan Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK yang salah satunya berbunyi membangun Indonesia dari pinggiran. Acara tersebut digelar juga berangkat dari niatan warga dan pemerintah desa yang bermaksud menggelar Kampung KB.  

“Kalau jumlah penduduk meledak dan tidak terkendali, sedangkan makanan dan sumber energi terbatas, akan mengurangi kualitas manusia. Hasilnya banyak penduduk dengan usia kerja yang kualitasnya kurang baik,” tutur Surya lagi.

Sehingga acara untuk menggaungkan kembali KB ini juga merupakan upaya membangun kualitas masyarakat Indonesia. Target yang ditujunya kini ialah wanita Indonesia rata-rata memiliki 2 anak.  

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dalam sambutannya meminta berbagai pihak semakin memperhatikan kesehatan dan keselamatan wanita, khususnya wanita hamil dan melahirkan. Pihaknya juga meminta pihak perbankan mengalokasikan dana CSR untuk kegiatan perempuan.  

“Kami juga minta desa dengan dana desa tidak hanya membangun jalan dan plengsengan saja, melainkan juga pemberdayaan perempuan dan kegiatan perempuan, terutama ibu hamil. Jangan hanya jalan saja yang dibangun, tapi jalan anak kita menuju masa depan juga kita bangun,” kata Anas.  

Selain itu desa-desa di Banyuwangi, kata Anas, juga banyak yang telah memiliki UGD Kemiskinan, berupa mobil yang siap menghantar masyarakat miskin sakit yang tidak mampu membayar ambulans, untuk ke rumah sakit atau puskemas. Sementara ini di Kecamatan Singojuruh ada 4 desa yang memiliki mobil UGD Kemiskinan semacam itu, diharapkannya seluruh desa di Kabupaten Banyuwangi memiliki mobil pelayanan masyarakat serupa.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES