Peristiwa Daerah

Bupati Banyuwangi: Selamatkan Anak Banyuwangi dari Jajanan Tak Sehat

Jumat, 24 Maret 2017 - 20:52 | 46.00k
Pemeriksaan jajanan di sekitar sekolah SDN Kepatihan Banyuwangi oleh forpimka dan Puskesmas Kertosari yang dilanjutkan dengan uji sampel makanan. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)
Pemeriksaan jajanan di sekitar sekolah SDN Kepatihan Banyuwangi oleh forpimka dan Puskesmas Kertosari yang dilanjutkan dengan uji sampel makanan. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sudah membentuk Satgas Pemeriksaan Makanan Jajanan Tak Beracun, Enak, Sehat, Aman dan Higienis (Paman Tak Resah), Satgas itu dibentuk bertujuan untuk mengawasi jajanan tidak sehat di lingkungan sekolah.

Tugas dari satgas tersebut adalah mengkonsolidasi keterjagaan jajanan di lingkungan sekolah yang bisa mengancam kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak.

Satgas gabungan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi tersebut, melibatkan guru, puskesmas setempat dan anak-anak sendiri dalam mengawasi dan edukasikan makanan sehat.

“Ini pengembangan dari program 'Inspektur Cilik' yang telah dilaunching beberapa waktu yang lalu. Kini, para inspektur yang terpilih itu dibekali berbagai pengetahuan sederhana untuk mengidentifikasi jajanan yang sehat dan tidak,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jum'at (24/3/2017).

Tidak hanya awasi jajanan kawan sebaya, Inspektur Cilik juga diminta melapor kepada guru bila ada kawannya yang terancam putus sekolah untuk diberi bantuan agar tetap bisa melanjutkan sekolah. "Selamatkan anak Banyuwangi dari jajanan tak sehat," kata Anas.

Anas berharap kampanye prilaku hidup sehat dan bersih tersebut dapat terus berkembang kepada warga yang telah dewasa. Pola hidup sehat dan bersih yang berlaku di masyarakat, diharapkan mampu mencegah penyakit berbahaya yang diidap oleh masyarakat.

“Seberapapun besarnya anggaran kesehatan yang disediakan pemerintah, jika masyarakat perilaku hidupnya tidak sehat, maka tidak akan cukup untuk memberikan pengobatan,” pungkas Anas.

Program lain yang terkait adalah SAKINA (Stop Kematian Ibu Hamil dan Anak) yang melibatkan partisipasi warga, juga akan direflikasi secara luas di seluruh Kabupaten Banyuwangi. Diharapkan kesemuanya mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) Banyuwangi yang sehat dan unggul di masa mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES