Beras Organik Bondowoso Diapresiasi Jokowi, IDH: Perkuat Basis Produksi
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Apresiasi Presiden Joko Widodo terhadap pengembangan beras organik Bondowoso (Botanik) direspon positif oleh Dr Imam Suharto MSc selaku Senior Coffee Program Manager Indonesia IDH atau The Sustainable Trade Initiative.
Menurut Imam Suharto, Kabupaten Bondowoso perlu memperkuat basis produksi di tingkat petani dan pendampingan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) oleh Dinas Pertanian setempat.
Para petani dan pendamping juga perlu mendapatkan pembekalan pelatihan (training) yang meliputi pengetahuan tentang standar sertifikasi internasional untuk pasar Amerika Serikat (USDA), Canada (COR), Eropa (EU organic), dan Jepang (JAS).
BACA JUGA: Beras Organik Bondowoso Dinanti Pasar Internasional
"Termasuk juga tentang kontrol kualitas dengan system ICS (Internal Control Sytem) dan sistem ketelusuran produk (traceability system)," kata Imam kepada TIMES Indonesia, sembari menyebutkan posisinya sebagai trainer program tersebut.
Dr Imam Suharto MSc saat berada di lahan pertanian organik Bondowoso. (Foto: Imam Suharto for TIMES Indonesia)
Pria yang juga ahli sertifikasi international organic product, fair trade and sustainability ini mengatakan jika Pemkab Bondowoso juga berinvestasi membangun pengolahan padi (rice milling) yang lebih canggih untuk Gapoktan Al Barokah.
"Bupati Bondowoso sangat komitmen dan serius dengan program beras organik Botanik," sambungnya.
Seperti diberitakan, beras organik Bondowoso menjadi salah satu produk yang tampil pada pameran perdagangan KTT IORA 2017 di Jakarta. Produk Botanik (Bondowoso Pertanian Organik) yang masuk display booth PT Aksara Kencana Putra, bahkan menarik minat Presiden Joko Widodo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |