Peristiwa Daerah

Hari Raya Nyepi Mengurangi Efek Gas Kaca Hingga 30 Persen

Kamis, 23 Maret 2017 - 00:13 | 22.54k
Hendra Suarta Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah lll Denpasar saat di temui di Kantor BMKG di Tuban Bali, Rabu (22/03/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)
Hendra Suarta Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah lll Denpasar saat di temui di Kantor BMKG di Tuban Bali, Rabu (22/03/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali pada hari Rabu 28 Maret 2017 ternyata juga berpengaruh pada lingkungan.

Hendra Suarta Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah lll Denpasar menjelaskan bahwa pengurangan gas kaca di Bali selalu terjadi saat Hari Raya Nyepi ini hal ini di pantau sejak tahun 2013.

"Di Bali ini pengurangan gas kaca itu saat Nyepi. Dan untuk Nyepi tahun lalu mampu mengurangi gas rumah kaca di Bali sebesar 30 persen, dan hal ini cukup baik untuk suhu di Bumi," ucapnya Rabu (23/03/2017)

Hendra menjelaskan terkait efek gas rumah kaca terhadap peningkatan suhu bumi.

"Sebenarnya sinar matahari itu masuk ke bumi dan memantul ke atas, kalau gas rumah kaca itu banyak, maka di langit yang dipantulkan ke atas itu akan balik ke bumi sehingga bumi akan mejadi lebih panas," ucapnya.

"Karena itu, kita perlu mengurangi gas rumah kaca," imbuhnya

Hendra menambahkan, dalam ajaran umat Hindu Bali, ada Tri Hita Karana yakni menjaga keseimbangan alam. Tindakan ini harus dilakukan masyarakat,

"asyarakat juga harus menanam pohon-pohon di halaman rumah dan sebagainya dan hal ini bisa mengurangi pemasan alam hingga mengurangi pemanasan global." pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES