STIKI Berbagi Tips Memilih Padanan Warna saat Mendesain

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bermain warna dalam sebuah desain merupakan hal wajib. Sentuhan warna dapat membuat desain menjadi lebih hidup dan menarik. 

Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna. Warna juga terbentuk dari pantulan cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Warna merupakan gelombang yang diterima indra penglihatan. 

Untuk mencapai desain warna yang efektif bisa dimulai dengan memilih warna yang bisa merepresentasikan tujuan dari media komunikasi grafis yang dibuat.

Penggunaan warna sering dipadupadankan antara satu warna dengan warna lainnya. Akan tetapi, tidak semua orang mengerti paduan warna yang enak dipandang. Surya Afandy, MSn ACA, seorang dosen STIKI Malang, berbagai tips cara mudah memilih warna. 

“Sebenarnya kita tidak harus menghafal lingkaran warna. Ada cara mudah, coba buka color.adobe.com,” kata dia mengawali tips.

Ia menjelaskan Adobe Color merupakan situs keluaran dari aplikasi desain Adobe untuk membantu pemilihan paduan warna. Pada setiap warna tercantum kode RGB (Red, Green, Blue) dan HEX (Hexadecimal). Ada beberapa pilihan warna paduan yaitu: analogous, monochromatic, triad, complementary, shades, dan compound.

"Adobe Color sangat mudah untuk digunakan," tambahnya. Pertama pilih aturan warna (Color Rule) yang diinginkan. Kemudian gerakkan lingkaran kecil dalam lingkaran warna. Perhatikan tanda segitiga putih dalam lingkaran kecil. Tanda tersebut berarti warna yang ditunjukan merupakan warna acuan (Base Color) bagi dua lingkaran penunjuk di kiri dan kanan. Lima kotak warna di bawah lingkaran warna merupakan penjelas dari warna dalam lingkaran penunjuk. Jika perlu, warna acuan di kotak warna penjelas dapat dipindah-pindah sesuai kebutuhan. Bila dirasakan warna paduan sesuai kebutuhan, masukkan kode warna HGB ataupun HEX dalam aplikasi penyunting gambar yang anda gunakan. Berikut merupakan penjelasan masing-masing aturan warna.

Aturan warna analogous adalah mengombinasikan warna-warna yang dekat dengan warna acuan. Susunan warna ini terlihat lembut karena antar-warna mempunyai perubahan yang halus, saling “masuk”. Kombinasi warna ini cocok untuk hal yang bersifat santai, biasa dilihat berlama-lama. Contohnya: biru - ungu - biru muda.

Aturan warna monochromatic memadukan warna - warna yang sama hanya saja dengan tingkat saturasi dan lightness yang berbeda. Paduan warna ini menghasilkan warna yang lebih tenang, sederhana, tampak rapi, contoh biru-biru tua.

Kombinasi warna triad adalah kombinasi warna yang didapat dengan menaruh segitiga sama sisi dalam lingkaran/roda warna. Warna-warna terpilih memilik jarak yg sama antar warna. Contohnya: kuning - merah -.biru.

Warna paduan complementary merupakan paduan warna yang saling kontras dengan jarak terjauh satu sama lain. Kedua warna terletak saling berhadapan. Aturan warna ini sering digunakan pada lukisan optic art. Warna komplementer dapat menimbulkan after image yaitu munculnya warna lawan saat menutup mata setelah lama menatap warna pasangan komplementer. Warna komplementer digunakan jika menghendaki desain segera terlihat. Contoh warna komplementer: Biru – Kuning Tua

Warna Compound merupakan campuran dari tiga warna primer (www.johnlovett.com/color) Contohnya seperti semua varian coklat, warna tanah khaki, dan lainnya.

Warna shades adalah hasil pencampuran warna tertentu dengan warna hitam.

"Pemilihan kombinasi warna bergantung pada kebutuhan dan tujuan desain dilakukan", demikian Surya menutup sharing tipsnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement