Pendidikan

TNI Diharapkan Tak hanya Bisa Perang, Tapi juga Bisa Bertani

Kamis, 09 Maret 2017 - 16:45 | 51.29k
Pra tugas operasi pengamanan perbatasan ( Pamtas ) NKRI 2017, Batalyon Infanteri Mekanis 215/QY  mengikuti pembekalan ketrampilan pertanian dan peternakan di STPP Malang. Kamis (9/3/2017). (Foto: Ikuk H?TIMES Indonesia)
Pra tugas operasi pengamanan perbatasan ( Pamtas ) NKRI 2017, Batalyon Infanteri Mekanis 215/QY mengikuti pembekalan ketrampilan pertanian dan peternakan di STPP Malang. Kamis (9/3/2017). (Foto: Ikuk H?TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ada yang beda pada penugasan operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) wilayah terluar NKRI tahun 2017. Bukan hanya kemampuan perang dan penjagaan kedaulatan teritorial, namun para prajurit TNI yang ditugaskan ke lokasi itu juga dibekali dengan ketrampilan untuk bertani dan beternak.

Bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang, Jawa Timur, sebagai institusi pendidikan di bawah naungan Kementrian Pertanian, sebanyak 48 prajurit Batalyon Infanteri mekanis 512/QY dibekali ketrampilan pertanian dan peternakan, Kamis (9/3/2017).

Menurut Komandan Batalyon Infanteri 512/QY, Mayor Inf Budi Handoko, selain tugas pokok pengamanan perbatasan dengan menjaga tapal batas agar tidak hilang, rusak atau bergeser. Prajurit yang akan dikirim juga memiliki ketrampilan pendukung dengan memanfaatkan lahan kosong di perbatasan untuk pertanian dan peternakan.

“Para prajurit dapat berinteraksi dengan masyarakat disekitar perbatasan untuk memanfaatkan lahan kosong agar lebih produktif dan bermanfaat," jelas Budi Handoko kepada TIMES Indonesia, Rabu (9/3/2017).

Budi Handoko menambahkan, bahwa kegiatan pertanian dan peternakan oleh para prajurit TNI yang berada di perbatasan juga sebagai bentuk dukungan program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan.

Diberitakan sebelumnya, bahwa Batalyon Infanteri Mekanis 512 Quratara Yudha akan melaksanakan tugas pengamanan wilayah terluar NKRI, menggantikan Batalyon Raider 700, Kodam 7 Wirabuana Makassar, di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini, di sektor utara Papua, tepatnya di Kabupaten Keerom dan pegunungan Bintang.

NAMA_FILE_GAMBARKomandan Batalyon Infanteri Mekanis 215/QY, Mayor Inf Budi Handoko ( kanan ) didampingi Ketua STPP Malang, Siti Munifah saat memberikan arahan kepada prajurit terkait pembekalan ketrampilan di kampus STPP Malang. Kamis (9/3/2017). (Foto: Ikuk H/TIMES Indonesia)

“Sebanyak 48 prajurit TNI yang ditunjuk mengikuti pembekalan ketrampilan pertanian dan peternakan ini selain akan menularkan pengetahuannya kepada 450 prajurit yang bertugas, juga akan memberi contoh masyarakat sekitar perbatasan," harap Budi Handoko.

Para prajurit satuan tugas pengamanan perbatasan (Pamtas) direncakan berangkat pada awal April 2017 dengan lama penugasan 10 bulan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES