Peristiwa Nasional 9 Hari Bersama Raja Salman

Arab Saudi: Food, Fashion, and Fun

Senin, 06 Maret 2017 - 18:05 | 73.20k
Grafis: Senda H/TIMES indonesia
Grafis: Senda H/TIMES indonesia
FOKUS

9 Hari Bersama Raja Salman

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Orang Arab Saudi tidak perlu khawatir dengan penghasilan wisatanya. Selama masih ada musim haji dan umrah, selama Baitullah berdiri megah, Saudi tidak akan kehabisan wisatawan haji dan umrah.

Semua orang yang datang ke Makkah dan Madinah itu atas panggilan Allah SWT. Tidak perlu membuat iklan besar-besaran. Wong dipersulit saja tetap ngotot datang, apalagi dipermudah. Maka, itulah keuntungan finansial Arab Saudi sebagai pemangku dua tanah suci Makkah dan Madinah tidak terbatas sampai hari kiamat.

Apalagi secara ekonomi, Arab Saudi sudah sangat mapan. Karena hasil minyak sangat melimpah. Bukan saja Arab Saudi, sebagian besar negara teluk juga sangat mapan ekonominya.  Sudah menjadi sebuah tradisi, orang Arab  yang banyak duitnya selalu berpikir bagaimana terus menerus duitnya semakin berkembang dan bertambah. 

Untuk mewujudkannya, maka duit itu diinvestasikan ke negara-negara yang aman dan sangat konsumtif.  Indonesia, Malaysia, Tiongkok, menjadi sasaran empuk invetasi Arab Saudi, agar supaya duitnya terus bertambah. Arab Saudi sudah mulai tidak tertarik lagi investasi ke Eropa dan Amerika. Karena negara tersebut kurang bersahabat dengan Islam.

Sementara itu, Arab Saudi melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Pendudukanya sangat besar, sekitar 240 juatan. Pulau-pulaunya juga banyak dan indah-indah. Penduduknya sangat ramah dan santun. Agamanya juga sama, sehingga memudahkan bagi Arab Saudi untuk mengembangkan bisnisnya, khususnya masalah wisata halal atau halal atau wisata syar'i. 

Biasanya, bisnisnya orang Arab itu tidak akan lepas dari 3F, yaitu Food (kuliner), Fashion (busana), Fun (bersenang-senang). Makanya, tidaklah aneh jika kemudian Raja Salman dan rombongannya menyempatkan berkunjung beberapa hari ke pulau wisata dunia, yaitu Nusa Dua Bali. Sekaligus menjajaki potensi wisata Indonesia yang berpusat di Bali.

Bisa dikatakan, Nusa Dua, Bali, itu tempat bertemunya puluhan ribu, bahkan ratusan suku bangsa di dunia untuk menikmati indahnya duniawi. Mereka datang untuk berwisata dan menghabiskan duitnya. Hotel mewah beserta fasilitasnya,  makanan lezat, pemandangan indah, udara sejuk, bisa ditemukan. 

Maka, bagi orang Arab yang punya duit, Bali itu seperti surga dunia. Orang Arab termasuk orang-orang yang memiliki banyak duit. Mereka akan menghabiskan duitnya untuk menikmati indahnya dunia di wisata paling indah di Bali.

Sebenarnya, wisata di nusantara itu bukan Bali saja, Malang, Lombok, Pulau Komodo, Raja Ampat, Pulau Tidung, merupakan tempat wisata yang sangat menakjubkan. Tidak cukup rasanya, jika kunjungan Raja Salman dan rombonganya itu hanya 4 hari di Bali. Karena begitu banyak wisata-wisata yang super indah di Pulau Dewata tersebut.

Suatu ketika saya berkunjung ke atase agama Arab Saudi di Jakarta.  Kebetulan ada beberapa tamu dari Arab Saudi. Kemudian saya bercerita kepadanya seputar pesona indahnya wisata kota Malang,  seperti; Coban Rondo, Pulau Sempu, Cangar, Sendang Biru. 

Usai ngobrol ngalor ngidur seputar wisata, orang Arab itu bertanya; “Kenapa engkau bercerita seputar Malang begitu semangat? Saya menjawab sambil berseloroh; “Ketauhilah, di Malang itu terdapat sebuah pulau kecil yang sangat indah, yaitu Sempu”. Lalu dia bertanta apa Sempu itu? “Sempu itu sebuah pulau paling indah di dunia, saya ibaratkan seperti sebongkah tanah surga”.

Saya pun terus bercanda dengannya. “Jika Anda berkunjung ke Indonesia, kemudian belum pernah ke Sempu, maka Anda akan menyesal selamanya”. Kemudian dia-pun ikut tertawa kecil. 

Saya melanjutkan “Kelak, di surga akan Anda temukan sebuah pulau kecil yang sangat indah, ternyata itu adalah pulau Sempu Malang”. Kami kemudian tertawa bersama-sama.

Pada muktamar Bahasa Arab Internasional di UM (Universitas Negeri Malang), salah satu peserta dari Sudan yang bernama Aiman diajak jalan-jalan ke Kota Batu. Ketika melihat Kota Batu yang hijau permai, sejuk dan menyenangkan. Aiman lalu berkata; “Ini adalah surga dunia”. Begitu juga saat ngobrol dengan Dr Makyuf, Arab Saudi. Beliau menceritakan bahwa Malang itu kota yang sangat menyejukkan dan nyaman.

Nah, saat Raja Salman telah menikmati indahnya pesona Bali, maka bukan tidak mungkin rombongan dari mereka tertarik pada wisata kota Malang, Banyuwangi, Lombok, Komodo, Raja Ampat. Mereka akan berinvestasi besar-besaran di kota-kota yang bisa menghasilkan banyak uang. Sebab, tujuan Arab Saudi itu yang paling menonjol adalah bisnis.

Berdasarkan sumber yang terpecaya, rupanya tim Raja Salman tidak hanya berkunjung ke bali, tetapi juga NTB. Tentu saja, tujuan utamanya adalah investasi ke dunia wisata, karena NTB merupakan salah satu pulau yang amat indah yang menjadi tujuan wisatawan Indonesia dan mancanegara.

Begitu investasi besar-besaran, maka duitnya orang Arab akan terus mengalir. Wisatawan itu akan menginap di hotel yang bagus dan mewah, pesawatnya juga harus nyaman, kendaraan selama berwisata juga bagus selama di NTB, dan meraka juga ingin makanan-makanan yang menyenangkan.  Ketika semua itu terpenuhi, maka orang Arab berbondong-bondong menikmati pesona wisata NTB, dengan tidak melupakan Bali. Sekali lagi, orang Arab itu tidak boleh jauh dari food, fashion, dan fun. (*)

* Penulis adalah manajer TIMES Jazirah, alumnus Ummul Qura dan pengurus PCI NU Arab Saudi

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES