Harga Cabai Rp 135 Ribu, ‘Sego Tempong’ Banyuwangi Jual Rugi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Warung ‘Sego Sambel Tempong Mbok Nah’ di Banyuwangi yang  terkenal dan memiliki pelanggan banyak harus jual rugi dagangannya karena harga cabai rawit yang terus naik.

Kepada TIMES Indonesia, Ratna pemilik warung yang biasa disapa Mbok Nah mengatakan, pagi ini dia belanja cabai rawit di Pasar Induk Banyuwangi dengan harga Rp 135 ribu per kilogram. Beberapa hari sebelumnya harga cabai rawit di angka Rp 130 ribu.

“Kalau cabai mahal begini yang penting bisa untuk belanja ke pasar dan bayar gaji karyawan. Ada 10 karyawan yang bekerja di warung. Sering untuk belanja beras kurang, saya tambal dari tabungan pribadi sampai ratusan ribu,” kata Mbok Nah, di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi warung, Minggu (5/3/2017).

Hal itu membuatnya rugi, dengan kerugian yang terasa saat berbelanja beras. Setiap hari Mbok Nah membutuhkan 1 kwintal beras dan 15 kilogram cabai rawit untuk menyediakan menu Sego Sambal Tempong bagi pelanggan yang datang ke warungnya di Kelurahan Kertosari, Banyuwangi, Jawa Timur.

Meski cabai mahal, Ia bertekad tidak merubah resep dan kepedasan makanan yang telah ada untuk menjaga kepuasan pelanggan. Ratna hanya berharap harga cabai rawit kembali turun di sekitar Rp 50 ribu saja.

Ratna mengatakan dirinya menyadari penjual memang sering mengalami pasang-surut keuntungan bagaimanapun kondisinya. Sekarang meski warungnya dikunjungi ratusan hingga ribuan pembeli setiap hari, nyatanya penghasilannya sedang surut karena harga cabai rawit yang melambung.

“Dulu itu naik paling sampai Rp 90 ribu saja. Sekarang luar biasa, sampai lebih dari Rp 100 ribu. Harga ke pelanggan tetap tidak saya naikkan. Saya pikir nunggu harga cabai turun saja sehingga nanti untung lagi dan bisa nabung lagi, tidak mungkin kan harga cabai tinggi terus sampai setahun,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement