Ekonomi

Harga Cabai di Kotabaru dan Tanah Bumbu Masih ‘Pedas’

Senin, 27 Februari 2017 - 10:47 | 43.55k
ILUSTRASI: Cabai (Foto: Dokmentasi TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Cabai (Foto: Dokmentasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Harga cabai di dua Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu masih cukup ‘pedas’. Di beberapa pasar di dua wilayah bertetangga itu, harga cabai masih kisaran Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per kilogram.

Menyiasati harga, beberapa warung makan di Batulicin memilih membeli langsung ke petani yang harganya masih dibawah harga pasar di kota, yaitu sekitar Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu. 

Di Pasar Induk Kemakmuran Kotabaru, harga cabai per kilo Rp 80 ribu. Sementara harga cabai di Pasar Lontar, Kecamatan Pulau Laut Barat, harga cabai sekitar Rp 90 ribu.

Ketika dihubungi, Suratmiah, pedagang di Lontar mengatakakan, harga masih bervariasi tergantung dari banyak tidaknya stok.

”Normal biasanya sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu, sekarang sudah mencapai Rp 90 ribu,”ujarnya, Senin (27/2/2017).

Senada dengan Suratmiah, Fitria, pedagang di Kemakmuran mengatakan, harga jual cabai di tokonya masih sekitar Rp 80 ribu. “Kalau langganan yang jual lagi, biasanya saya potong Rp 5 ribu,”ujarnya. Fitria mengaku beli cabai karungan dari Banjarmasin.   

Sementara harga cabai di pasar Minggu, Kabupaten Tanah Bumbu juga masih tinggi, meski Pemkab Tanah Bumbu sempat membagikan puluhan ribu bibit ke masyarakatnya.

Harga cabai di Pasar Minggu sekitar Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu per kilo. Sementara di Pasar Cantung juga sama sekitar Rp 75 ribu-an per kilo. Marlan, pemilik rumah makan di pelabuhan Speed Batulicin mengaku, pihaknya langsung membeli cabe jenis taji dan tiung ke petani di daerah Sungai Kecil. Kebutuhan rumah makannya yang jual lalapan sehari 5-7 kilo. Karena itu ujar Marlan, pihaknya langsung beli ke petani. Harga masih sekitar Rp 55 -60 ribu per kilo.

Harga sayur mayur juga ikut naik. Rata-rata kenaikan sampai Rp 5 ribu per kilo.Kenaikan itu karena kebutuhan sayuran Kotabaru dan Tanah Bumbu banyak dipasok dari Sulawesi dan Jawa. Ombak juga cuaca yang tidak menentu, membuat kiriman sayur mayur terganggu. Dan itu membuat barang kosong dan barang jadi naik.

Meski kenaikan tidak signifikan, namun cukup dirasakan para ibu rumah tangga di Batulicni, mengingat beberapa tahun terakhir ekonomi di Tanah Bumbu melemah, akibat sejumlah perusahaan pertambangan merumahkan karyawannya. Kubis yang sekilo Rp 12 ribu sekarang naik menjadi Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu. Sawi juga sama, yang biasanya per kilo 25 ribu sekarang Rp 30 ribu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES