Peristiwa Daerah

Begini Cara RMI Banyuwangi Cetak Santri Jadi Pengusaha

Minggu, 12 Februari 2017 - 16:47 | 28.86k
Sedikitnya 70 santri pesantren dibawah naungan RMI NU Banyuwangi diberi pelatihan kewirausahaan di Pesantren Raudlatuttholabah, Desa Setail, Kecamatan Genteng. (Foto : Syamsul Arifin/TIMESIndonesia)
Sedikitnya 70 santri pesantren dibawah naungan RMI NU Banyuwangi diberi pelatihan kewirausahaan di Pesantren Raudlatuttholabah, Desa Setail, Kecamatan Genteng. (Foto : Syamsul Arifin/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berbagai program ditelurkan Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Banyuwangi, dalam meningkatkan kapasitas santri. Tak hanya tentang ke Islaman saja, namun juga pelatihan kewirausahaan yang kelak bisa dijadikan bekal mandiri ketika kembali ke masyarakat.

Ya, seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren Raudlatuttholabah, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Minggu (12/2/2017). Sedikitnya 70 santri lintas pesantren Bumi Blambangan dibekali ilmu pembuatan dan pengelolaan usaha kuliner. Yang meliputi, Bakso, Soto, Rawon dan Mie Ayam. Jenis makanan ini dipilih karena cukup populer dan paling diminati para konsumen.

"Harapannya, ketika pulang dari pesantren mereka bisa mandiri dengan menjadi pengusaha," ucap Ketua RMI NU Banyuwangi, KH Ahmad Munib Syafaat.

Sebagai narasumber, lanjut pria yang juga Rektor IAIDA Blokagung, Banyuwangi, dihadirkan tokoh sukses dalam bidang usaha kuliner. Yaitu Warji, pemilik 50 outlet kuliner asal kota Pahlawan, Surabaya.

Jadi, selain menularkan ilmu, pemateri juga mampu memotivasi para santri. Maka jangan heran, disini Warji bercerita banyak tentang perjalanan jatuh bangun dalam meniti kejayaan usaha.

Ketua RMI NU atau Asosiasi Pondok Pesantren di bawah naungan NU ini mengatakan, pasca pelatihan, narasumber bersedia menggandeng para santri.

"Insyaallah beliau siap kerja sama dengan para santri untuk pengembangan outletnya di daerah asal santri," pungkasnya.

Rencananya, berbagai pelatihan kewirausahaan akan kembali digelar RMI NU guna menyiapkan kemandirian ekonomi para santri pesantren di Banyuwangi. Bentuk dan isi pelatihan disesuaikan dengan bakat dan minat para santri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES