Peristiwa Nasional Dies Natalis Ke 54 UB

Semua Harus Tahu Batasan-Batasan Memberi Informasi

Minggu, 29 Januari 2017 - 12:25 | 73.19k
Duta Besar Kerajaan Maroko, Ouadia Benabdellah. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
Duta Besar Kerajaan Maroko, Ouadia Benabdellah. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
FOKUS

Dies Natalis Ke 54 UB

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Problem hoax tak hanya terjadi di Indonesia, di Maroko pun problem ini juga jadi perbincangan hangat. Bagaimana Kerajaan Maroko mengatasinya?

Berikut lanjutan petikan wawancara eksklusif Ferry Agusta SatrioImaduddin Muhammad, dan Senda Hardika Prasasti dari TIMES Indonesia dengan Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah. Wawancara dilakukan di The Singhasari Resort, Jumat (28/1/2017) disela kunjungannya ke UB Malang.

Soal globalisasi informasi Pak Dubes, bagaimana keamanan informasi di Maroko berkaitan dengan banyaknya informasi yang kadang hoax?

Perdebatan (soal hoax) yang kalian dengar di Indonesia juga kami dengar di Maroko, debat yang sama dan di waktu yang sama. Dan saya yakin di banyak negara lainnya, dan negara terbuka lainnya juga memiliki perdebatan yang sama (soal hoax ini). Kami hidup dengan kehidupan yang sama dan terkadang ketika saya memperhatikan informasi internasional tentang Indonesia juga begitu adanya. Kalianlah yang pertama paling cepat menulis soal berita terkait ini. Hanya untuk informasi, ini adalah masalah yang sama pada saat yang sama pula (terjadi di Maroko).

BACA JUGA: Maroko Telah Siapkan Kerjasama Konkret dengan UB

Bagaimana Maroko mengatasi problem hoax itu?

Untuk informasi saja, untuk masalah ini, semua orang sedang mengusahakannya untuk mengatasi ini. Karena informasi ini berkembang terlalu berlebihan dan kami juga memiliki peraturan untuk semua orang mengenai tanggung jawab. Semua orang harus mengerti batasan-batasannya (dalam menggunakan informasi).

BACA JUGA: Maroko Usulkan Sertifikat Halal Internasional

Ketahanan informasi nasional Maroko, sejauh mana kondisinya?

Soal keamanan informasi nasional, Maroko adalah negara yang sangat terbuka. Senang rasanya menjadi negara yang demokratis, senang rasanya menjadi negara yang terbuka, namun terkadang Anda tidak boleh berbohong, Anda tidak boleh memberikan informasi palsu, Anda tidak boleh menyentuh kehormatan para pejabat. Kami bekerja, dan kami tidaklah bekerja sendiri, kami bekerja dengan banyak negara lain yang mengetahui dan memahami hal yang sama.

Ini karena masalah ini bukanlah masalah lokal melainkan masalah universal. Pihak keamanan kami tidak mengurusi hal ini. Pihak keamanan kami bekerjasama dengan banyak negara lainnya seperti halnya Maroko dan Indonesia yang memiliki hubungan kerjasama yang erat untuk menjaga hubungan kerjasama yang menyenangkan di antara kedua negara. Biarkan mereka bekerja, ini adalah tugas mereka. (habis/*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES