Peristiwa Daerah Dies Natalis Ke 54 UB

Maroko Telah Siapkan Kerjasama Konkret dengan UB

Minggu, 29 Januari 2017 - 10:59 | 83.59k
Dekan FISIP Universitas Brawijaya (UB) Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak (kiri) memberikan cinderamata kepadaDuta Besar Kerajaan Maroko, Ouadia Benabdellah di gedung FISIP UB Malang, Jawa Timur. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
Dekan FISIP Universitas Brawijaya (UB) Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak (kiri) memberikan cinderamata kepadaDuta Besar Kerajaan Maroko, Ouadia Benabdellah di gedung FISIP UB Malang, Jawa Timur. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
FOKUS

Dies Natalis Ke 54 UB

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hubungan bilateral pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Kerajaan Maroko sangat erat. Kedua negara mempererat kerjasama di berbagai bidang.

"Kerjasama Maroko dan Indoensia telah memiliki sejarah panjang, dan dalam sektor ekonomi kami saling melengkapi," kata Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah.

Seperti apa hubungan kedua negara? Apa saja kerja sama yang telah dilakukan? Bagaimana pula kerjasama Maroko dan kampus Indonesia, terutama Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jatim?

Berikut petikan wawancara eksklusif Ferry Agusta Satrio, Imaduddin Muhammad, dan fotografer Senda Hardika Prasasti dari TIMES Indonesia dengan Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah, yang akan diturunkan dalam tiga seri. Wawancara dilakukan di The Singhasari Resort, Jumat (28/1/2017) disela kunjungannya ke UB Malang.

Indonesia dan Maroko memiliki hubungan sejarah yang baik. Bisa Anda ceritakan?

Indonesia dan Kerajaan Maroko memiliki hubungan sejarah yang telah terjalin dengan baik. Baik dari sektor perdagangan dan lainnya. Semuanya sangat baik bagi pandangan Maroko maupun bagi Indonesia. (Di sini) peran kami sebagai duta besar Kerajaan Maroko adalah untuk mempromosikan, mendukung, mengembangkan, serta memajukan hubungan kerjasama ini menjadi lebih kuat dan berada pada level yang semestinya.

Selama tiga bulan menjadi duta besar di Indonesia, apa yang Anda rasakan untuk meningkatkan hubungan bilateral?

Ketika saya tiba di Indonesia tiga bulan yang lalu, saya menemukan banyak sekali potensi di Indonesia. Potensi itu sangat bagus untuk dibuat kerjasama dengan kami. Ini (akan) semakin kuat dan semakin berkembang.

Bisa diberikan contoh?

Seperti kerjasama yang akan Maroko lakukan dengan Universitas Brawijaya, baik sektor ekonomi (UMKM, Red) ataupun pendidikannya nanti. Berbicara (mengenai kerjasama dengan) UB, kami lebih menyentuh sektor ekonomi. Anda tahu yang saya jelaskan di atas, bahwa perekonomian susah berjalan jika tidak menyentuh seluruh lapisan lingkungan. Lingkungan di sini adalah inti utamanya sesuai dengan yang saya sampaikan saat kuliah tamu, yakni  soal hubungan sejarah, kebudayaan, dan juga religi.

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/01/29/dubes-maroko-1sendaKowgY.jpgDuta Besar Kerajaan Maroko, Ouadia Benabdellah. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)

Khusus soal kerjasama pendidikan, sejauh mana Kerjaaan Maroko membangun kerjasama dengan kampus-kampus Indonesia?

Sebelum datang ke UB, Kerajaan Maroko telah bekerja sama dengan berbagai universitas di Indonesia. Universitas di kedua negara, Maroko dan Indonesia, telah memiliki perjanjian kerjasama ini sejak 10 sampai 15 tahun terakhir. Tiap tahunnya 20 mahasiswa dari Indonesia pergi belajar ke Maroko. Lalu, 20 mahasiswa dari Maroko datang ke Indonesia. Itu sudah terjadi kurang lebih sekitar 15 tahun terakhir.

Apa yang akan dilakukan dengan kerjasama di bidang pendidikan itu?

Kami ingin membuat program pertukaran pelajar ini semakin berkembang lebih besar. Dan universitas-universitas ini harus segera memprogres perjanjian ini secara diplomatik, sehingga apa yang dilakukan oleh UB ini akan menjadi sangat bagus. Dan kami di sini untuk itu. Saat mengisi kuliah tamu di UB (Kamis, 26/1/2017) saya tidak menyebutkan hal ini pada pidato saya kemarin, sehingga saya baru menyebutkan ini sekarang. Para jajaran pengurus universitas Maroko, seperti Mohammed Ben Abdellah University akan datang ke Indonesia pada Minggu pertama Februari dengan harapan yang besar untuk kerjasama ini.

Bagaimana langkah Kedubes Maroko sendiri untuk memperlancar kerjasama pendidikan ini?

Yang ingin digarisbawahi di sini adalah kami tidak ingin MoU ini (hanya) berupa sampel MoU (saja). Kami menginginkan perjanjian yang konkret, dengan target dan tenggat waktu yang konkret. Kami ingin bekerja sama secara real dan konkret. Dan menurut saya, mereka datang dengan beberapa ide dan program untuk dilakukan.

Konkretnya seperti apa?

Berdasarkan pada penandatangan MoU, kami menginginkan sesuatu yang konkret, sehingga setelah penandatanganan diharapkan adanya aksi yaitu mengijinkan para pelajar universitas di Indonesia untuk pergi ke Maroko untuk melanjutkan studinya atau meraih gelar doktoralnya di Maroko. Bisa juga program studi periode pendek, namun untuk studi spesialisasi, kalian harus meminta izin.

Studi spesialisasi apa saja di Maroko yang jadi target kerjasama dengan UB?

Spesialisasi perikanan, kelautan, agrikultur, dan kimia, tidak dimiliki oleh Maroko. Kami dengan UB bisa memiliki kerjasama yang komplementer. MoU yang baru akan ditandatangani pada awal Februari akan menjadi bagian dari banyak aksi lainnya dengan cara yang sama. (Yakni) aksi konkret dan juga operasional. Ini yang kami harapkan, ini yang kami inginkan, dan kami di sini untuk melakukan kerjasama ini. (bersambung/baca: DI SINI)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES