Ekonomi

GAMA Corp Siap Investasi Rp 1 Triliun di Bontang

Kamis, 26 Januari 2017 - 16:24 | 856.38k
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni saat berbincang dengan perwakilan GAMACorp di GAMA Tower Kuningan Jakarta minggu lalu, Rabu (18/1/2017), untuk membicarakan rencana investasinya di Bontang. (Foto : Istimewa)
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni saat berbincang dengan perwakilan GAMACorp di GAMA Tower Kuningan Jakarta minggu lalu, Rabu (18/1/2017), untuk membicarakan rencana investasinya di Bontang. (Foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah pabrik minyak goreng dan biodiesel skala nasional rencananya akan dibangun di Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Investor yang melirik dan siap berinvestasi di kota industri ini yakni GAMA Corporation (GAMA Corp), raksasa bisnis skala internasional yang berkantor di GAMA Tower lantai 47 jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan.

GAMA Corp dimiliki oleh dua bersaudara yang berasal dari Pematang Siantar Sumatera Utara, Ganda dan Martua Sitorus. Nama GAMA sendiri merupakan gabungan nama dua bersaudara itu yang mendirikan grup bisnisnya.

Salah satu bisnisnya bergerak sebagai produsen kelapa sawit dan minyak goreng terbesar di Asia. Produk yang beredar di masyarakat salah satunya adalah minyak goreng bermerk 'Sania' yang diproduksi oleh PT Multimas Nabati Asahan.

Untuk investasi di Bontang, GAMA Corp siap berinvestasi sebesar Rp 1 triliun untuk membangun agro industri berbasis kelapa sawit melalui salah satu anak perusahaannya, PT Energi Unggul Persada.

Rencana bisnis itu telah disampaikan oleh Research and Business Development GAMACorp, Lian Pongoh, saat bertemu Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni Rabu (18/1/2017) malam, di GAMA Tower.

Dalam pertemuan itu, Lian berkesempatan menyampaikan presentasi rencana bisnisnya untuk Bontang. "Kami sudah lakukan riset, posisi Bontang strategis untuk membangun industri refinery sawit di Kaltim," ujar Lian.

Menurutnya, letak Kota Bontang sangat strategis karena dikelilingi beberapa kabupaten penghasil sawit terbesar di Kaltim, seperti Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Berau.

Disamping itu, Bontang sangat cocok jadi salah satu lokasi pembangunan pabrik minyak goreng dan biodiesel karena memiliki infrastruktur yang baik dan didukung kedalaman laut memadai untuk lalu lintas angkutan laut.

Ia menambahkan, sudah semestinya Kaltim memiliki industri turunan (downstream) dari perkebunan sawit, tidak hanya sampai pada pembuatan Crude Palm Oil (CPO) saja. Karena perkebunan sawit produktif Kaltim lebih dari 1 juta hektare.

"Bahan baku CPO Kaltim sangat melimpah, makanya kami yakin Bontang sangat cocok jadi lokasi refinery sawit. Nilai investasinya sekitaran Rp 1 triliun," jelas Lian.

Gayungpun bersambut, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyambut baik rencana investasi GAMA Corp di Bontang. Ia pun siap mempermudah pengurusan izin demi mewujudkan pembangunan produk downstream CPO yang bahan bakunya juga dari bumi etam.

"Itu jauh lebih baik ketimbang CPO dikirim dan diolah di luar Kaltim," sambut Neni.

Neni berencana mengundang jajaran direksi GAMA Corp untuk berkunjung langsung ke Bontang, sekaligus membahas peluang kerjasama lain yang bisa digali di Bontang. "Saya undang deh ke Bontang, sekalian jalan-jalan lihat peluang investasi disana," ajak Neni. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES