Ekonomi

Pria Banyuwangi Sulap Pelepah Pisang Jadi Songkok Unik

Sabtu, 14 Januari 2017 - 10:29 | 281.90k
Hadromi, melakukan finishing akhir para produk songkok pelepah pisang yang dibuatnya. (foto: Romi Syahroni/TIMES Indonesia)
Hadromi, melakukan finishing akhir para produk songkok pelepah pisang yang dibuatnya. (foto: Romi Syahroni/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelepah pisang yang tak banyak guna mampu disulap menjadi barang dengan nilai ekonomi tinggi. Adalah Hadromi, warga Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur yang mampu  mengolah pelepah pisang menjadi songkok unik, cantik sekaligus ramah lingkungan.

"Pertamanya sih iseng-iseng aja, karena melihat banyak pohon pisang dibuang sia-sia di belakang rumah," kata Hadromi, saat ditemui TIMES Indonesia di rumahnya di Dusun Krajan, Desa Gintangan, Sabtu (14/1/2017).

Saat mulai bereksperimen, Hadromi mendapati pelepah pisang yang digunakan cepat sobek dan pecah saat mulai proses pengerjaan.

Segala cara kemudian dicobanya, termasuk belajar dari internet mengenai cara mengolah pelepah pisang. Akhirnya setelah ratusan kali percobaan, kakek empat cucu ini menemukan formula tepat untuk membuat lembaran pelepah pisang awet tapi tetap mudah untuk dibentuk.

"Gedebok dikeringkan, setelah itu diolesi dengan bahan khusus biar bahannya awet. Bahannya rahasia," katanya tanpa mau menyebutkan bahan untuk mengoles pelepah pisangnya.

Hadromi menjelaskan, setelah terbentuk lembaran pelepah pisang siap produksi, barulah proses pengerjaan dilakukan layaknya mengerjakan songkok atau kopiah pada umumnya. Pelepah digunting sesuai pola lalu dijahit dan dilem pada bagian tertentu.

Ditahap akhir, songkok dilapisi cat khusus agar lebih awet sekaligus menarik karena tetap menampilkan serat dan warna asli pelepah pisang saat kering, yakni coklat keemasan.

Usaha yang dirintisnya sejak tiga bulan lalu ini, dipasarkan oleh cucunya melalui internet, jadi tak heran bila konsumennya saat ini mayoritas dari luar Banyuwangi. Seperti, Kalimantan dan Sumatera.

"Per kopiah saya jual 45 ribu rupiah, itupun belum ongkos kirim," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES