Peristiwa Nasional Khittah NU Jaga NKRI

Tokoh Muda NU: Tidak Betul Bila Mengabaikan Politik

Kamis, 12 Januari 2017 - 12:02 | 56.12k
Profesor Masdar Hilmy di depan Auditorium Ma'had Aly, PP Salafiyah Syafi'iyyah Sukorejo, Desa Sumber Rejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indoneisa)
Profesor Masdar Hilmy di depan Auditorium Ma'had Aly, PP Salafiyah Syafi'iyyah Sukorejo, Desa Sumber Rejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indoneisa)
FOKUS

Khittah NU Jaga NKRI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nahdlatul Ulama kembali ke Khittah merupakan hal yang tidak boleh dihindari. Namun dalam pelaksanaannya di lapangan membutuhkan adaptasi dan penyesuaian seperlunya.

Hal ini disampaikan tokoh muda NU, Profesor Masdar Hilmy dalam Seminar Nasional bertema Refleksi 33 tahun Khittah NU di Auditorium Ma'had Ali , PP Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (12/1/2017).

Masdar Hilmy mengatakan bahwa kembali ke khittah bukan berarti NU tidak berpolitik sama sekali. Hanya saja politik NU hendaknya bukan politik praktis seperti yang dilakukan partai politik.

"Kalau kader kita ikut berpolitik, lalu terkena musibah tersangkut hukum akan menjadi musibah juga bagi NU, Pesantren dan anak-anak kita," kata Profesor yang juga mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini.

Menurutnya, NU harus menjaga diri dari dunia politik tapi tidak melepasnya begitu saja. Bahkan NU seyogyanya membangun formula khusus untuk membentuk kader yang yang kuat, santun dan berintegritas dalam berpolitik.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pengurus Wilayah (PW) Lajnah Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama’ (LTN-NU) Jawa Timur menggelar Seminar Nasional dan Halaqoh Ulama' dengan tema Refleksi 33 tahun Khittah NU.

Organisasi di bawah NU yang berfungsi melaksanakan program penulisan, penerjemah, penerbitan buku, media informasi dan pengembangan radio dakwah ini mengadakan acara yang digelar selama 2 hari mulai Rabu (11/1/2017) tersebut dengan tujuan mempererat Jam'iyyah dan Jama'ah NU demi memperkuat persatuan bangsa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES