Glutera News

Kenapa Anda Gagal Fat Loss? Ini Jawabannya

Kamis, 12 Januari 2017 - 04:16 | 829.10k
Ilustrasi
Ilustrasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hippocrates (460-377 BC) pernah berkata; “If we could give every individual the right amount of nourishment and exercise, not too little and not too much, we would have found the safest way to health.” Itu membuktikan kita manusia mencari cara menuju kesehatan dengan weight-loss sejak ribuan tahun lalu.

Sayangnya tidak mudah melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan (olahraga). Banyak yang menyerah di tengah jalan karena terlalu beratnya perjuangan yang dituntut. Kenapa?

’’Karena kebanyakan orang hanya fokus pada bakar lemak saja, dan lupa fokus pada pembentukan massa otot,’’ ucap Andri Ariestianto, maestro Glutera Indonesia.

Kasus seperti ini mudah di temukan pada kaum wanita yang masih takut dengan sesuatu yang berbau otot, karena paradigma wanita masih berkiblat pada seramnya ukuran otot pria yang mereka lihat di TV dan majalah.

Yang benar adalah, otot wanita jauh lebih mungil, tidak seseram otot pria, dan jika tidak dalam keadaan kontraksi, orang awam tak bakal bisa membedakan yang mana yang otot wanita dan yang bukan. Yang terlihat hanyalah feminim fisik wanita kebanyakan pada umumnya.

Ada 10 kesalahan fat loss yang Anda lakukan.  Apa itu?

 

1. LALAI MENETAPKAN TUJUAN

Kesalahan utama mereka yang mau bakar lemak adalah lalai menetapkan tujuan diawal, sebelum masuk ke gym. Menetapkan tujuan bukan berarti sekedar niat saja, tapi juga menyusun perencanaan dan targetnya. Misalnya hari kesekian sampai kesekian, Anda harus bisa turun sekian kilo.

Untuk itu Anda harus lakukan ini dan itu dengan beban sekian kilo dan seterusnya. Kalau Cuma sekedar niat saja, tidak ada gunanya. Banyak fitness mania yang terjun ke gym, berniat bakar lemak, tapi seperti kehilangan arah.

Yang parah, ia mulai mempertanyakan keberadaannya di gym. Semua itu terjadi karena yang bersangkutan tidak menetapkan tujuan dirinya. Kasarnya, asal nyemplung saja.

Kebanyakan dari mereka cuma bermodalkan niat saja, niat untuk bakar lemak, tapi tidak tahu untuk apanya. Demi kesehatan? Mau menurunkan kolestrol? Salah! Itu jawaban yang terlalu umum.

Anda butuh sesuatu yang lebih detail dari sekedar jawaban standar seperti itu. Semakin standar pengetahuan Anda, semakin besar kemungkinan Anda patah arang. Sebaliknya, semakin detail pengetahuan soal kenapa Anda harus lakukan itu, maka semakin besar kemungkinan Anda sukses di gym. Anda bisa mencari tahu soal itu dengan banyak membaca dan riset.

Awal-awal bergabung di gym, Anda boleh saja semangat 45, latihan super keras di gym tak kenal lelah. Namun jika tidak dibekali pengtahuan, maka semangat 45 tadi dengan mudah akan memudar. Tahukah Anda, sudah tahunan lamanya Anda mengisi kantong lemak tubuh dengan ekstra kalori lemak?

Apa yang membuat Anda yakin bisa mengosongkan kantong lemak tadi dalam semalam saja? Semua orang penah mengalami masa-masa sulit di gym, dimana mendadak Anda merasa sangat amat malas untuk latihan, atau bahkan, meneruskan keanggotaan gym Anda. Pada masa sulit seperti itulah, pengetahuan Anda soal fitness akan memegang peran penting sehingga Anda menjadi tidak mudah menyerah begitu saja.

Pria mampu buang 0,5 – 1,5% berat lemaknya per minggu jika mau melakukan kardio dan latihan beban secara agresif, dan makan makanan sehat. Sedangkan wanita dikisaran 0,5 – 1,0%. Artinya jika Anda pria berbobot 136 Kg, maka yang realistis adalah menurunkan berat badan sebesar 6 – 18% (18-54 pounds/sekitar 9-27 Kg) dalam 12 minggu.

Sungguh besar bukan? Kalau mau nyaman, goalnya adalah 18 pound. Kalau Anda tidak takut latihan keras habis-habisan, maka goalnya adalah 54 pounds/sekitar 27 Kg.

Mari bersikap realistis. Faktanya Anda sudah hidup puluhan tahun dengan gaya hidup yang salah. Anda tak tahu rasanya bertubuh rendah lemak, kuat dan sehat. Anda bisa saja membayangkan rasanya dengan membaca majalah kesehatan, tapi sebenarny tak tahu persis rasanya seperti apa.

Tidaklah Anda berhutang pada diri sendiri untuk mewujudkan semua itu? Tantanglah diri Anda untuk jalani hidup beberapa bulan dengan gaya hidup lama, tapi Anda tidak akan pernah mencoba.

Yang membedakan antara mimpi dan kenyataan adalah deadline waktu. Jadi buatlah goal yang realistis. Anda bisa wujudkan asal ada kemauan, melupakan janji manis iklan alat kesehatan, bersedia menerima fakta jika semuanya ini tidak instan dan tidak mudah.

 

2. KEBANYAKAN KARDIO

Jangan terlalu fokus pada latihan kardio semata. Entah kenapa, saat ini latihan aerobik di gym seolah-olah sudah jadi dewa penyelamat bagi mereka yang mencari fat loss. Padahal itu tidak benar. Tak perlu jadi orang pintar untuk menjelaskan hal itu.

Coba saja hitung ada berapa instruktur aerobik yang kelebihan lemak pada tubuhnya yang ada di gym Anda. Ada survei yang mengatakan, insruktur aerobik dan aktris lebih suka menjalani operasi liposuction (sedot lemak) dibandingkan kelompok pekerja lainnya. Coba alihkan fokus Anda ke para pelari marathon. Badan mereka sangat lean (rendah lemak). Demikian pula para sprinter (pelari jarak pendek).

Kebanyakan latihan kardio justru menghambat fat-loss. Tubuh manusia dilengapi sistem energi untuk menggerakan aktifitas keseharian. Ada 3 sistem energi pada manusia, yaitu anaerobik, asam laktat dan aerobik. Anaerobik, artinya pembakaran energi tanpa oksigen, melainkan pakai ATP-CP dalam jangka pendek.

Cocok untuk aktifitas intensitas tinggi seperti sprinter misalnya. Pada anaerobik, molekul dalam sel otot diurai lagi untuk energi, dan creatine phosphate (CP) dipakai untuk membentuk tulang molekul yang terurai tadi untuk dipakai lagi oleh kita. Pada latihan beban, energi anaerobik ini hanya bisa dipakai selama 10 detik saja. Untuk memperlama durasi waktu itu, binaragawan memakai supplement creatine atau menyuntikkan ATP kedalam tubuhnya.

Asam laktat (anaerobik glycolysis), cocok untuk aktifitas intensitas sedang berdurasi 2 menit. Memakai glukosa (gula) dalam darah, dan glycogen dalam sel otot, sebagai energi. Untuk memulihkannya, atlet biasa meminum jus pasca latihan berupa campuran whey dan gula.

Sistem energi terakhir yaitu Aerobik, yang membutuhkan oksigen untuk oksidasi energi. Energi ini memakai protein, karbohidrat, dan lemak secara bersamaan. Terutama sekali karbohidrat. Yang menarik, semakin rendah detak jantung Anda, semakin banyak lemak yang dibakar untuk energi dibandingkan karbihidrat/protein. Disinilah letak bahaya sebuah pengetahuan, dimana spekulasi bisa diambil kendali dan menghancurkan semuanya.

Mendengarkan fakta itu, bisa dipastikan hampir semua orang yang mengetahui fakta itu, menjadi kegiranagn saat mendengar detak jantung rendah membakar lebih banyak lemak. Sama saja seperti duduk seharian dikantor dan menjadikan diri Anda mesin pembakar lemak.

Walau secara sciene benar, namun karena kebanyakan orang biasanya bereaksi spontan tanpa mau meneliti lebih dalam lagi, banyak dari kita yang kehilangan gambaran besarnya. Kata kunci dari fatloss adalah total kalori, periode latihan, dan titik blank-nya.

Ketiganya dipengaruhi oleh pemilihan aktifitas fisik, nutrisi yang dimakan, dan suplemen. Namun jika mengabaikan keseimbangan kalori, maka tujuan tak akan dapat Anda capai.

Memilih sistem energi yang membakar lemak paling banyak (aerobik), tidak serta merta mampu membakar lemak lebih banyak. Anggap saja Anda duduk dikursi berjam-jam dan membakar, katakanlah, 80 kalori (80% diantaranya dari lemak, atau 64 kalori). Bandingkan jika Anda lari dalam 10 menit, dan membakar 200-300 kalori per 10 menit.

Pada treadmill, Anda yaitu 50% total kalori terbakar adalah dari lemak. Walaupun sedikit, namun Anda membakar lemak lebih banyak dalam 10 menit treadmill ketimbang duduk 2 jam di kursi.

Latihan beban jika dilakukan dengan intensitas tinggi, bisa membakar banyak kalori. Bonus lainnya, metabolisme meningkat sehingga Anda tetap mampu membakar banyak kalori walaupun sudah pulang dari gym, plus merangsang pertumbuhan otot pula. Jaringan otot membakar tambahan kalori yang ada, mempercepat fatloss.

Semakin banyak jaringan otot Anda, semakin banyak enzim dan organelle (sejenis struktur sel) yang dipakai untuk bakar lemak. Binaragawan yang terbiasa memiliki massa otot dalam jumlah banyak, jarang melakukan latihan kardio, tapi tetap mampu mempertahankan kadar lemak yang rendah pada tubuhnya.

3. MEREMEHKAN TIMBANGAN

Ada yang berpendapat jika timbangan digym lebih banyak bohongnya dari pada benarnya. Mereka menganjurkan pemakaian cermin untuk mengukur perkembangan fisiknya dibandingkan timbangan.Yang benar adalah, banyak orang yang memakai timbangan untuk mengukur progress fatloss mereka dan sukses karenanya.

Timbangan yang bagus tidak pernah bohong. Masalah muncul dari orang yang menerjemahkan angka yang diberikan timbangan dengan cara salah, atau orang yang terlalu mengandalkan timbangan, hingga memunculkan kebijakan untuk menghindari timbangan.

Timbangan tak pernah salah, yang salah adalah orangnya. Pahamilah bahwa angka timbangan tidak mencerminkan lemak atau otot secara keseluruhan, melainkan kombinasi keduanya. Plus mencerminkan jumlah air terkandung dalam tubuh dan setiap makanan yang belum sempat diproses tubuh.

Satu lagi alasan kenapa timbangan sangat penting bagi orang gemuk. Penelitian mengatakan mereka yang gemuk akan kehilangan banyak lemak saat berusaha fatloss. Sebaliknya, mereka yang berbadan lean akan kehilangan massa ototnya saat cutting.

Itulah sebabnya mempersiapkan fisik untuk kompetisi binaraga jauh lebih sulit ketimbang membuang 100 pounds (sekitar 50 Kg) pertama lemak Anda, karena ada pekerjaan tambahan, yaitu mempertahankan, kalau bisa, menaikan massa otot kala cutting.

4. TERLALU FOKUS KE BODYFAT  

Prosentasi BF (Bodyfat) itu sama saja dengan timbangan, yaitu suatu cara mengukur progress fitness Anda. Namunjika lemak Anda terlalu banyak, pengukuran ala BF ini akan menjadi error. Setelah pria berbobot di atas 125 Kg akan dilaporkan punya 30% BF tak peduli tinggi, berat dan ukuran badannya.

Banyak alat pengukur BF yang tidak siap jika dihadapkan pada orang yang sangat gemuk. Plus, terlalu mengandalkan alat pengukur BF bisa menghasilkan ekspektasi yang tidak realistis. Banya kejadian dimana alat pengukur BF menunjukan angka BF yang rendah, dibawah 8% katakanlah, tapi tak kunjung melihat six pack pada perutnya.

Penyebabnya tak lain adalah yang bersangkutan sudah terlalu lama terpaku pada satu alat pengukur saja.

Yang benar adalah memakai beragam kombinasi alat pengukuran. Bisa bikin statment soal Anda berhasil buang 5 Kg lemak dan mendapatkan 1 Kg massa otot lean dalam kurun waktu tertentu, mungkin terdengar indah untuk iklan supplement atau saat promosi buku diet terbaru.

Namun untuk mendapatkan angka sebenarnya itu sangat sulit, kecuali Anda diukur dalam sebuah laboratorium mahal atau diukur oleh orang dengan keahlian tinggi dan profesional.

Dengan memakai kombinasi pengukur BF, pita pengukur, dan timbangan sekalipun, hasil terbaik yang bisa kita dapatkan adalah trend-nya saja. Jadi tak perlu repot-repot mencari tahu angka pasti kadar BF Anda, karena setiap orang berbeda.

Sangat sulit menentukan berapa banyak massa otot yang Anda miliki atau yang hilang. Banyak kejadian dimana fitnessmania menjadi frustasi karena mengira dirinya kehilangan massa otot akibat terlalu mempercayai satu jenis alat pengukur saja.

Otot lean tidak hanya berupa otot saja, tapi zat non-lemak lainnya dalam tubuh Anda. Bahkan dalam lemak sekalipun mengandung air, jadi jika Anda mengalami fatloss dalam jumlah besar, itu sama saja Anda kehilangan air jumlah besar pula. Banyak yang salah mengartikan fenomena itu sebagai hilangnya massa otot lean, padahal belum tentu.

Makanya jangan heran jika ada 2 orang yang masing-masing mengklaim BF% dirinya 8 dan 18%, tapi keduanya punya six packs. Ini adalah contoh akibat keduanya terlalu fokus pada angka-angka. Siapa yang peduli dengan semua angka-angka itu? Anda adalah kata kuncinya.

Jika Anda merasa puas dengan penampilan fisik Anda, apakah jadi masalah berapa angka BF Anda? Pengecualian bagi mereka yang ikut kompetisi binaraga.

Jika Anda benar-benar ingin mengetahui kadar BF, bisa dipertimbangkan memakai Fat Free Mass Index (FFMI). Rumusnya adalah berat badan Anda (Kg) dibagi tinggi badan (meter) yang dikuadratkan. FFMI para binaragawan era 1939-1959 (era free steroids) adalah 25.

1. Kurangi perkiraan kadar BF Anda dengan 100. Hasilnya adalah prosentasi massa otot lean. Contoh: Jika BF% Anda adalah 30%, maka prosentasi massa otot lean-nya adalah 100-30=70%.

2. Bagi hasilnya dengan angka 100 untuk mendapatkan angka desimalnya. Dalam contoh ini 70/100=0,7.

3. Berat badan (pounds) dibagi 2,2 untuk mendapatkan versi kilogramnya.

4. Kalikan berat badan Kg Anda (dalam contoh ini 84 Kg) dengan presentasi massa otot lean (0,9). Hasilnya adalah massa otot lean 76 Kg.

5. Kalikan massa otot lean (Kg) dengan kuadrat tinggi badan (1,78 meter) untuk dapatkan lean mass index. Dalam contoh ini 76 X (1,78 X 1,78) = 23,90.

6. Bulatkan tinggi badan 1,78 menjadi 1,8 saja. Maka nilai FFMI Anda adalah FFMI + 6 X (tinggi badan dalam meter – 1,8). Dalam contoh ini, 23,9 + 6 X (1,78 – 1,8) = 23,9 – 0,12 = 23,8.

Jika hasil FFMI lebih tinggi dari 25, maka ada kemungkinan perhitungan rumus diatas itu tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Namun jika dibawah 25, angka yang dihasilkannya bisa jadi rujukan, walau tidak akurat 100%. Jika Anda punya 15 Kg lebih lemak yang hendak dibuang, tak perlu terlalu terpaku pada angka-angka, cukup patokan pada cermin dan ukuran baju Anda saja.

5. TERLALU MEMUSUHI KARBOHIDRAT DAN LEMAK

Semua fitnessmania tahu pentingnya protein. Tapi pengetahuan mereka soal karbohidrat dan lemak masih simpang siur sehingga menghambat goal fitness itu sendiri. 2 dekade yang lalu, lemak dianggap zat yang jahat. Industri makanan didunia barat seperti mendoktrin konsumen untuk menghindari lemak dengan segala cara.

Tapi tetap saja mereka mejadi gemuk, karena mengkonsumsi makanan kaya gula tanpa lemak. Kini kita tahu pentingnya lemak dalam diet. Kita disuguhi pengetahuan lemak ala Star Trek seperti istilah omega-3, omega-6, flaxseed oil, dan banyak lagi jeni lemak baik lainnya. Tetapi tetap saja kita masih ketakutan dengan lemak jenuh karena kedekatannya dengan malaikat maut.

Faktanya justru mereka yang berusaha menurunkan berat badan, pada tubuhnya justru memproses lemak jenuh menjadi energi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan jenis lemak lainnya. Kelebihan lemak jenuh adalah daya tahannya terhadap suhu tinggi. Lalu ada kesadaran baru dimasyarakat mengenai bahaya lemak trans-fatty-acid yang membuat kita menjadi lebih hati-hati dengan minyak sayur dan lemak tak jenuh lainnya.

Pada dasarnya lemak itu sehat. Yang membuat lemak jadi penyakit adalah jika terkena suhu tinggi ataupun api dalam waktu terlalu lama, maka lemak berubah fungsi menjadi carcinogens (pemicu kanker). Kuning telur yang kerap dihindari binaragawan, justru menyediakan lemak baik, vitamin E, dan protein kualitas tinggi.

Intinya publik mulai sadar kalau ketakutan soal lemak selama ini tidak rasional. Kambing hitam selanjutnya jatuh ke tangan karbohidrat. Ini terlihat dengan trend diet rendah karbohidrat yang terkenal saat ini. Ide ini sudah ada sejak beberapa abad lalu. Diet rendah karbohidrat biasa dipakai untuk terapi epilepsi, tapi mereka yang kelebihan berat badan jarang berpenyakit epilepsi.

Faktanya, otak lebih suka memakai karbohidrat sebagai energi. Liver mendedikasikan seluruh hidupnya untuk memproses karbohidrat. Intinya tubuh kita secara keseluruhan didesain secara eksklusif untuk karbohidrat. Otot butuh karbohidrat untuk berkontraksi dan menyimpannya dalam glycogen.

Jadi Anda bisa bayangkan apa akibat diet rendah karbohidrat terhadap tubuh kita. Tubuh terpaksa mengubah protein menjadi gula atau energi, dan ini proses yang tidak efisien. Tubuh menjadi lemas, kehilangan power, dan mudah pegal.

Protein juga bisa berubah menjadi lemak tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Walau tubuh butuh energi lebih besar dari biasanya untuk memproses protein jadi lemak, tapi dijamin perut akan jadi buncit dengan mudah. Disisi lain, membatasi asupan karbohidrat membuat Anda tidak bisa latihan dengan keras, mengurangi jumlah kalori terbakar, membatasi pembentukan otot, bahkan kehilangan massa otot. Tiap orang berbeda, reaksi tubuh tiap orang pada tiap takaran tertentu lemak dan karbohidrat itu berbeda-beda.

Semua makro nutrisi penting untuk fatloss. Tidak boleh membatasi salah satu nutrisi penting itu tanpa memahami kenapa Anda melakukannya.

Mayoritas orang sukses menurunkan berat badannya hanya dengan mngurangi total kalori per hari yang dimakannya. Jadi sah-sah saja sesekali mengkonsumsi lemak dan atau karbohidrat, karena keduanya tak akan mmbuat Anda kehilangan kemampuan menurunkan berat badan secara otomatis.

Daripada terobsesi dengan karbohidrat atau lemak, lebih baik Anda mencari program diet yang Anda sukai, karena tak seorangpun ingin menjalani hidup bersama makanan yang tak disukainya.

6. ENGGAN AMBIL FOTO BEFORE

Orang enggan mengambil foto fisik dirinya sebelum memulai program fatloss karena terlihat jelek, merasa jijik dan dipermalukan. Padahal justru dengan mengamati foto before, Anda akan semakin termotivasi untuk latihan dan diet. Foto tidak pernah bohong.

Sekalipun Anda tak pernah berminat memasuki kompetisi binaraga, mengambil foto sebelum memulai program fitness itu penting. Inilah keputusan penting yang akan menentukan apakah Anda akan berhasil atau tidak. Simpan foto itu ditempat aman.

Dikala Anda merasa sangat bosan dan malas latihan ataupun berdiet, buka kembali foto itu akan mengingatkan betapa jeleknya Anda sebelum memulai program, sekaligus mendorong semangat untuk kembali kejalur yang benar. Dikala Anda sudah berhasil dapatkan fisik idaman, buka kembali foto before Anda sekedar mengingatkan jika Anda tak mau kembali kemasa lalu lagi, menjadikan nya sebagai motivasi agar tetap konsisten latihan dan diet.

Semua itu mustahil diwujudkan jika Anda tak pernah ambil foto diri Anda sebelumnya. Saya kenal seorang binarawan yang selalu menyimpan foto before-nya yang super gemuk disaku dompetnya. Kini saya tahu untuk apa ia lakukan itu.

7. KENA SINDROM HITAM PUTIH

Contoh: Seseorang baru melewatkan 2 sesi latihan per minggu karena suatu hal, lalu ia langsung menyerah dan tak pernah latihan lagi. Inilah contoh sindrom “hitam putih” atau all-or-nothing syndrome. Banyak yang tidak sadar seseorang bisa saja meningkat kesehatannya, tapi kasat mata.

Sindrom ini biasanya dimiliki mereka yang perfeksionis atau pemalas. Ibarat mobil, jika Anda dapatkan ban yang gundul, apa reaksi Anda? Jawabannya beragam. Jika Anda mampu, Anda akan ganti bannya. Jika Anda tak tahu caranya, Anda akan suruh orang untuk menyelesaikan masalah itu.

Pilihan logisnya adalah memperbaiki dan menggantinya. Hal serupa juga bisa terjadi di dunia fitness. Semua pemula pada awalnya berangkat dari kondisi ban gundul itu tadi. Bukannya memperbaiki, mereka memaksa menggundulkan semua ban yang ada. Pepatah seperti ‘sudah kepalang basah, nyebur sekalian’ berlaku di sini.

Kasus serupa terjadi pada latihan. Mungkin Anda pernah membaca jika latihan pagi hari bisa bakar banyak lemak. Tanpa memperdebatkannya lebih jauh lagi, orang yang terkena sindrom ini akan bereaksi, “Jika tak sanggup latihan pagi hari, lebih baik tidak usah latihan sama sekali.

”Padahal realitanya, latihan di siang atau sore hari lebih baik daripada tidak sama sekali. Yang penting konsisten dan dilakukan kala Anda memiliki banyak energi. Bersikaplah fleksibel dan jangan terjebak sindrom “hitam putih”.

Namanya kehidupan, pasti akan ada penghalang. Anda bisa pilih, mau jadi orang yang kaku dan tidak fleksible dan membiarkannya merusak program fitness Anda, ATAU menjauhi sikap sindrom seperti ini dan berusaha beradaptasi dengan kondisi yang ada.

8. TIDAK SABARAN

Anda tidak berhasil membuang 5 Kg lemak dalam 2 hari seperti yang sudah direncanakan. Karenannya Anda langsung menyerah dan stop programnya. Pernahkah Anda alami hal seperti itu? Jangan pernah memutuskan hal seperti itu dalam semalam untuk sesuatu yang butuh tahunan untuk mewujudkannya. Hampir semua fitnessmania pernah mengalami situasi seperti itu, yang ingin mendapatkan hasil secepat mungkin.

Tentu saja mustahil. Kemudian mulai muncul ide aneh-aneh, seperti mengotak atik program, beli supplement, bahkan mulai melirik steroids. Survei membuktikan, program pertama biasanya adalah yang terbaik, tapi kita terlalu tidak sabaran, akibatnya kita tak pernah tahu hasil program itu. Tanpa bermaksud membuat ciut nyali Anda, tapi butuh tahunan untuk membentuk fisik ideal.

Saat seseorang mengalami kenaikan berat badan, maka hal itu terkesan drastis, karena baju yang tadinya muat, kini tak muat lagi. Karena sudah terbiasa dengan situasi seperti itu, maka tanpa disadari, kita disadari, kita juga menuntut hal sama dalam program fitness.

Maunya yang drastis. Sayangnya, baju adalah objek yang sangat pengertian. Anda tinggal pasang karet pada lingkar celana, maka kelebihan berat badan tak akan memperkecil celana, karena ada karet yang mengikuti kelebihan berat badan tadi. Kemeja tidak muat tidak masalah, Anda tinggal beli kemeja baju yang lebih besar ukurannya. Tanpa disadari, Anda berinvestasi pada ukuran badan Anda. Besarnya ukuran badan berkat investasi tahunan tadi.

Kini tiba-tiba Anda ingin menjual investasi itu (baca: membuang kelebihan berat badan). Sama seperti lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menaikan berat badan, demikian pula waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badn. Tidak bisa instant!

Anda bisa saja sukses menurunkan berat badan dengan cepat pada awal-awal minggu program Anda, tapi pada akhirnya Anda hanya akan berhasil membuang sedikit berat badan per minggu ke depannya. Jika anda punya 50 Kg lemak yang musti dibuang, kesannya seperti kutukan abadi, karena Anda tak akan melihat perubahan drastis secara visual hingga berhasil menurunkan kadar lemak pada titik tertentu, dimana Anda bisa melihat definisi otot tubuh dan six pack perut mulai terlihat.

Tapi sekali Anda sampai ke titik itu, maka Anda akan melihat perubahan fisik secara drastis dalam satuan minggu saja. Sebelum Anda sampai ke titik itu, yang akan Anda rasakan adalah lamanya waktu perubahan fisik. Anda cuma melihat versi kecilnya Anda, dan lemak masih bergelayutan dimana-mana. Terimalah kenyataan, semuanya butuh waktu.

9. SINDROM LAMPU ALADIN

Orang yang terkena sindrom ini selalu mencari sesuatu yang masuk ke mulut mereka dan berharap mendapat fisik idaman darinya dengan mudah Biasanya yang jadi sasaran adalah suplemen, dan bahkan parahnya mereka terkadang memberanikan memasukkan zat bahaya seperti steroids.

Apalagi jika Anda membaca testimoni orang yang memakainya dan berani bersumpah soal betapa efektifnya produk itu. Biasanya langsung saja spontan Anda akan bertanya apa merknya, belinya dimana, dll. Kemudian saat Anda mendapatkan dan merasakan keuntungannya karena fisik idaman sudah mulai dekat dengan tujuan, Anda mulai memborong produk itu dan mulai melupakan latihan/diet Anda. Beberapa bulan kemudian, yang tadinya berat badan menurun, kini naik lagi. Apa yang terjadi?

Saya yakin Anda pasti pernah mengalami hal itu. Faktanya, suplemen adalah topik yang sangat kompleks. Disini bukannya bermaksud berdebat soal suplemen mana yang bagus dan yang tidak. Tapi sadarilah satu hal, suplemen bukanlah solusi utama.

Suplemen bisa membantu menyempurnakan program fitness Anda, tapi tidak bisa menggantikan buruknya pola makan dan rendahnya intensitas latihan Anda di gym. Ibarat obeng, ia bisa membantu Anda menyekrup kayu atau material lain, tapi pada akhirnya, adalah Anda sendirilah yang harus mengerahkan tenaga padanya agar terwujud.

Ada banyak suplemen yang mengklaim mampu bakar lemak. Tak sedikit diantaranya yang hype (tidak terbukti di lapangan). Yang paling berhasil adalah ECA stack (kombinasi ephedrine, caffeine, dan aspirin).

Tak terhitung penelitian yang mendukung keberhasiannya. Karena alasan politik, stack ini ditarik dari pasaran. Stack mampu bakar lemak 50-150 kalori per hari tanpa latihan. Jika dibarengi latihan, jauh lebih besar lagi. Bukan angka yang istimewa, karena dengan meningkatkan aktifitas fisik, defisit kalori 50-150 per hari juga bisa diwujudkan. Bahkan membakar 50-150 kalori per hari juga bisa dilakukan dengan memanipulasi diet.

Banyak penggemar fitness yang tidak membuat jurnal detail soal progress fisik (berat, ukuran badan, dll) dan diet hariannya (jenis makanan, jumlah kalori, dll). Jadi kebanyakan dari mereka tak punya gambaran sama sekali soal apakah mereka sudah ada perubahan atau belum.

Mereka hanya mengandalkan emosi dan iklan saja. Seperti yang sudah dikatakan, suplemen bisa membantu, tapi tidak bisa memperbaiki program yang Anda rusak dengan ketidakdisiplinan dan ketidakgigihan. Anda harus disiplin dan gigih terlebih dahulu, barulah setelah itu

Anda bisa merasakan manfaat penambahan suplemen dalam program Anda.Penelitian terbaru mengatakan, setiap orang disarankan mengkonsumsi suplemen multivitamin yang berkualitas tiap harinya. Harga vitamin jaman sekarang sangat murah, jadi tak ada alasan lagi untuk tidak membelinya. Jika lemak yang mau dibuang sangat banyak, ada baiknya menjalani program cleansing lebih dulu sebelum masuk program fatloss sebenarnya.

10. MEREMEHKAN DIET

Banyak yang mencari-cari alasan untuk tidak diet karena sudah melakukan olahraga yang membakar lemak. Membakar saja tidak cukup disini. Bukannya mencap olahraga pasca kebanyakan makan itu ide buruk. Itu ide yang bagus. Masalahnya, jika Anda konsisten berperilaku makan banyak lalu disusul dengan latihan, ini ide buruk.

Coba realistik saja. Olahraga lari dengan gaya HIT selama 20 menit dan berintensitas tinggi bisa membakar 400 kalori. Tak jadi masalah jika makanan Anda barusan Cuma kentang French Fries atau Snack Bar ukuran kecil. Tapi jika makanannya adalah pizza ukuran besar dengan krim saus dan keju cheddar diatasnya, plus semnagkok salad full dengan lumuran saus mayonaise dengan kue coklat sebagai makanan penutupnya, maka Anda akan kaget.

Makanannya saja mengandung 1000-2000 kalori karena kandungan lemak dan karbohidratnya saja. Kandungan proteinnya terlalu kecil untuk standar binaraga. Dengan kalori sebesar itu, jelas lari 20 menit tak akan melunasi hutang kalori yang musti dibakar.

Lebih parah lagi. Tubulah manusia terus beradaptasi pada asupan makanan dan latihan yang Anda lakukan. Pada contoh diatas, homeostatis akan menurunkan metabolisme Anda. Untuk mengatasinya, Anda harus kurangi makanannya dan meningkatkan latihan. Tapi pada titik ini sudah terlambat, karena akibat kurangi makan, tubuh jadi lemas dan Anda sulit latihan. Bukan situasi yang menyenangkan.

Untuk mengatasi lingkaran setan itu, Anda harus menyusun program nutrisi dan latihan yang berimbang. Lalu menjalaninya secara konsisten. Mulailah dengan mengkonsumsi hanya ¾ dari porsi yang biasa Anda makan. Sambil sesekali cobalah belajar makan secara bersih agar kelak jika waktunya tiba, Anda tidak kerepotan makan’bersih’ sepanjang hari. Jika Anda sudah berhasil melakukannya secara konsiten, jangan lupa sesekali menyisipkan cheat meal. Satu cheat meal per minggu tak akan jadi masalah.

Jika Anda tetap mempertahankan kelebihan makanan tiap hari, maka tak ada satu jenis olahraga di dunia ini yang bisa membakar semua kalori itu. Yang terpenting disini adalah sikap mental Anda, bukan olahraganya. Jangan mudah mencari-cari alasan untuk membakar kalori kapanpun untuk bisa makan enak secara berlebihan setiap saat. Karena mental seperti itu akan menjauhkan Anda dari komitmen gaya hidup sehat. Ingat point nomor satu diatas, jangan mencari-cari pembenaran atau alasan. Akhir kata, Eat to live, do not live to eat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany
Sumber : Glutera News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES