Ekonomi

Di Malang Cabai dijual Murah

Rabu, 11 Januari 2017 - 22:34 | 24.54k
ILUSTRASI - Petani Cabai (Foto: TIMES Indonesia)
ILUSTRASI - Petani Cabai (Foto: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Petani cabai di Desa Purworejo, Ngantang, Kabupaten Malang menjual cabai hasil panen dengan harga murah. Mereka juga menolak menjual kepada tengkulak.

Lewat PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan Perum Bulog, para petani ini menjual dengan harga Rp35 ribu per kilogram. Padahal tengkulak berani membeli hasil panen mereka seharga Rp70 hingga Rp80 ribu.

Yiguantoro Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah beralasan pihaknya sering mendapat bantuan.  "Kami sering mendapat bantuan alat dan mesin pertanian, pupuk dan pestisida hayati," ujarnya, Rabu (11/1/ 2017).

Ada 30 hektare yang disediakan Kelompok Tani ini untuk ditanami cabai. 

Tahap awal cabai akan dipasok sebanyak dua ton sebagai upaya mengendalikan harga cabai yang semakin mahal. "Kami tidak selalu menjual murah, hanya sewaktu-waktu saja. Biaya produksi untuk setiap kilogram cabai sebesar Rp6-7 ribu, jadi dijual Rp10 ribu sebenarnya masih untung," kata Yiguantoro.

Harga yang dijual oleh kelompok tani ini memang lebih murah dibandingkan harga pasaran yang berkisar Rp100 ribu per kilogram. Kenaikan di tingkat petani terjadi dalam sebulan terakhir, sebelumnya harga cabai hanya berkisar Rp45 - Rp55 ribu per kilogram.

"Harga cabai tidak stabil, naik turun setiap jam. Musim hujan banyak tanaman rusak. Cabai hanya bisa bertahan dua atau tiga hari, lebih dari itu membusuk," kata Yiguantoro.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malang Nasri mengungkapkan, ada tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Malang yang menjadi sentra tanamam cabai yakni, Ngantang, Pujon dan Turen. Lahan cabai seluas 4.200 hektare dengan hasil panen sekitar 63 ribu ton per tahun.

"Saat ini kami menurunkan petugas untuk melakukan penyuluhan melihat masalah yang dihadapi petani. Mulai dari mengatasi hama penyakit yang menyerang tanaman cabai. Saat musim hujan produksi cabai menurun," kata Nasri.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES