Warga NU Diminta Tebarkan Islam Ramah Bukan Islam Marah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Warga nahdliyin (Nahdlatul Ulama) diminta untuk menyebarkan Islam ramah bukan Islam marah jika berpendapat atau update status di media sosial (Medsos).

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faisal Zaini, Senin (9/1/2017).

Menurutnya, warga nahdliyin yang aktif di media sosial untuk mengkampanyekan Islam yang ramah dan menjadikan media sosial sebagai wadah melahirkan inspiratif.

"Media sosial bukan untuk ajang menghujat dan caci maki serta menyebarkan konten Islam marah-marah. Di era Internet seperti saat ini, dakwah menggunakan media sosial sangat penting untuk mengkampanyekan Islam ramah ala Nahdlatul Ulama," jelasnya.

Diketahui, Minggu (8/1/2017) PBNU menyelenggarakan acara kopi darat netizen NU Jawa Tengah. Di tengah gencarnya berita-berita fitnah dan konten hoax di media sosial, netizen Nahdlatul Ulama Jawa Tengah bergerak menyatukan barisan.

Netizen NU Jawa Tengah mengkampanyekan bermedia sosial secara inspiratif dan berakhlakul karimah dengan Deklarasi Damai Netizen NU di aula gedung NU di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. 

Dalam deklarasi tersebut, warga NU diserukan untuk aktif menyebarkan konten-konten inspiratif di media sosial.

Deklarasi itu juga mendorong warga untuk memenuhi media sosial dengan berita, video, dan grafis yang inspiratif untuk melawan hoax. 

Lebih lanjut Helmy menyatakan, bahwa saat ini warga NU harus aktif berdakwah di media sosial agar Islam Rahmatan lil 'alamin ala Nahdlatul Ulama dapat mewarnai media digital. 

Dia mencontohkan, jika pengajian para kiai diunggah di media sosial melalui berbagai kanal, manfaatnya akan sangat besar untuk dakwah Islam yang ramah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement