TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seseorang yang sering melihat gambar traumatis akan menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental maupun fisik untuk jangka waktu yang panjang. Penemuan ini merupakan hasil studi yang dilakukan Roxane Cohen Silver dan tim dari Universitas California.
Para peneliti berspekulasi, melihat konten traumatis seperti korban teror atau perang dapat menghasilkan respons stres yang akan memicu berbagai proses fisiologis berkaitan dengan beragam masalah kesehatan lainnya.
Untuk membuktikan kebenaran spekulasi tersebut, para peneliti melakukan penelitian dengan subjek orang dewasa di Amerika Serikat. Dikutip dari CNN Indonesia, penelitian itu dilakukan dengan mengumpulkan data survei dari 1.322 peserta. Para peserta dibiarkan melihat gambaran secara kontinu mengenai berbagai peristiwa traumatis.
Hasil penelitian tersebut, sebanyak 12 persen mengaku mengalami stres akut setelah secara berkelanjutan terpapar gambar dari peristiwa teror. Sementara itu, sebanyak tujuh persen responden mengalami stres akut setelah melihat dampak atau korban perang.
Para ilmuwan memprediksi dampak seorang melihat gambar atau konten traumatis bisa terjadi dalam waktu yang lama. Diprediksi gejala masalah kesehatan fisik akan muncul dua hingga tiga tahun kemudian.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti berpendapat bahwa seluruh pemangku kepentingan, termasuk media, pemerintah, orang tua, psikolog, profesional, dan pihak lainnya harus sadar akan pentingnya membatasi penyebaran gambar dengan konten traumatis karena memiliki konsekuensi serius dan bertahan lama. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Siska Febrina |