Peristiwa Daerah Republik Netizen

Nih, Tipe Netizen di Indonesia

Minggu, 08 Januari 2017 - 23:16 | 139.10k
ILUSTRASI - Tipe tipe netizen Indonesia (Foto: TIMES Indonesia)
ILUSTRASI - Tipe tipe netizen Indonesia (Foto: TIMES Indonesia)
FOKUS

Republik Netizen

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jutaan pengguna internet atau netizen ada di Indonesia. Tercatat ada 132,7 juta pengguna internet di Indonesia (data hasil survey APJII Oktober 2016).

Kelakuan netizen beragam, tidak sedikit yang bersikap bijak dalam memanfaatkan media sosial, namun tidak jarang yang berperilaku menyebalkan.

Kebebasan untuk mengakses internet dan media sosial membuat netizen pun bebas mengekspresikan diri di ruang maya ini. Namun, tingkah laku seseorang di dunia maya kerap tak sama dengan dunia nyata.

Ada beragam kelakuan netizen, karena mereka punya kesempatan yang sama untuk berekspresi apapun di internet. Tercipta iklim berdiskusi di dunia maya, membuat netizen menjadi obyek berita bagi media massa yang diambil dari komentar atas suatu peristiwa.

Nah, menyimak berbagai komentar netizen atas suatu kejadian atau peristiwa, kita bisa mengelompokkannya sesuai kekhasannya.

1. Bergaya pemikir
Netizen tipe ini, membekali diri dengan membaca berbagai literatur atau referensi yang mendukung sebelum berkomentar. Biasanya, komentarnya cukup panjang, isinya menjelaskan panjang lebar sebagai makna atas peristiwa. Belum lagi teori-teori para pemikir dulu yang relevan dengan peristiwa yang dikomentari, turut dimunculkan. Saking panjang komentarnya, tulisan ini bisa jadi bahan penyusunan tugas kuliah dari dosen. Media sosial seperti Facebook dan Youtube menjadi pilihan 'utama' netizen tipe ini.

2. 'Provokator' sejati
Kerjanya memanaskan situasi dengan berkomentar yang mengundang reaksi netizen lebih banyak lagi. Tidak jarang, mereka memang berperan demikian untuk spamming atau buzzing di media sosial. Tujuannya, membuat tayangan atau media mereka menjadi viral dan menjadi panen uang lewat Google Ads.

Ciri khas dari tipe provokator sejati adalah komentar pedas dan memanaskan situasi. Bagi yang membacanya, akan muncul reaksi balik dengan menanggapi komentar pedasnya. Contohnya, menyebar isu atau berita hoax, atau video bermuatan SARA atau video 'porno'.

3. Pemakan Isu
Netizen ini terbagi dua: termakan isu peristiwa dan termakan isu provokator sejati. Jenis pertama, biasanya mudah terpancing dengan judul berita dan isi media yang dibacanya. Tipe reaktif seperti ini, tanpa berpikir panjang, langsung berkomentar dengan terbawa emosi, sehingga mengabaikan ketelitian dan kecermatan serta kritis.

Kalau jenis kedua, tidak pernah membaca kejadian atau peristiwanya, lalu menjadi emosi dan merasa harus komentar begitu membaca komentar dari pihak yang terlihat memprovokasi. Tipe ini banyak beredar di media sosial seperti Facebook dan Kaskus yang membahas isu politik dan SARA.

4. KDT (Keluar Dari Topik)
Netisen yang berkomentar keluar dari topik yang dibicarakan, akibat 'penyesatan' oleh komentar-komentar sebelumnya. ‎Isi komentar dari netizen tipe ini tidak nyambung atau terkait dengan yang dibicarakan sebelumnya. Ada alasan kenapa tidak 'nyambung', karena  memang tidak paham atau mereka belum tahu apa yang  diperbincangkan.

Setiap komentar yang meluncur dari netizen tipe ini, akan memunculkan komentar selanjutnya dari netizen setipe. Hal ini yang akhirnya menciptakan situasi perbbincangan yang makin tidak connect satu dengan lainnya.

5. Penganut Teori 'Konspirasi'‎
Perpaduan empat tipe sebelumnya, melahirkan netizen tipe ini. Beragam referensi mengenai konspirasi dimunculkan ketika merespon suatu isu atau peristiwa, apalagi mengandung unsur politik dan SARA.

Buku, video, bahkan artikel dalam blog yang mengandung teori konspirasi menjadi santapannya, sebagai bahan merespon isu atau peristiwa. Menghubungkan setiap isu atau kejadian menjadi 'keahliannya' sehingga kerap berakhir pada kesimpulan: yang bisa menyelamatkan Indonesia hanya si X. ‎

6. Pedagang online
Tipe ini selalu memanfaatkan situasi untuk konsisten berdagang produk. Apapun isu atau peristiwa yang tengah dibahas, netizen tipe ini akan berkomentar, seperti: "Gan, ini pelangsing tubuh terbukti ampuh mengurangi berat badan  5 kg setiap hari. Silahkan diorder.”

7. Ordinary Netizen
Ini yang boleh disebut, jumlahnya terbesar. Mereka hanya berkomentar seperlunya tanpa merasa perlu membuatnya heboh hingga ribut dengan netizen lainnya. Tipe ini cenderung 'netral' dan lebih banyak menyimak daripada berkomentar berlebihan.

‎Dewasa dan bijak dalam menyikapi suatu peristiwa atau kejadian, apalagi yang menyangkut politik dan SARA, menjadi sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi dengan makin banjirnya informasi hoax, netizen perlu membekali diri dengan kemampuan tersebut, selain bekal membedakan informasi benar atau palsu.‎ ‎

Belajar membedakan konten yang harus dikritisi atau disingkirkan untuk dimasukkan kantong sampah.  (*)‎‎

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES