Peristiwa Nasional

Pemprov Sumsel Optimis Tahun 2017 Perokonomian Sumsel Lebih Baik

Senin, 19 Desember 2016 - 16:35 | 54.52k
Pengenalan Uang Baru (Foto : Humas For TIMES Indonesia)
Pengenalan Uang Baru (Foto : Humas For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memproyeksikan perekonomian Provinsi Sumsel 2017 lebih baik lagi dari tahun 2016. Pasalnya, potensi yang akan akan terus dimaksimalkan.

Hal tersebut disampikan Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Hamid Ponco Wibowo, Senin (19/12/2016). Menurutnya, dalam upaya mewujudkan komitmen bersinergi untuk membangun perekonomian daerah, suatu komitmen yang mampu mendorong optimalisasi berbagai potensi dan memperkuat ekonomi menuju perekonomian Sumsel lebih efisien dan produktif yang berdaya saing.

“Inflasi 2016 yang terkendali tidak lepas dari kebijakan BI dalam menjaga stabilitas dan mengharapkan investasi, inflasi serta semakin baiknya kombinasi kebijakan antara BI dengan pemerintah baik dtingkat pusat maupun daerah,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, juga Bank Indonesia telah melounching uang rupiah baru. Uang rupiah tersebut berupa 11 pecahan, tahun emisi 2016 terdiri dari 7 uang kertas yaitu Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000. Serta 4 pecehan uang logam yaitu Rp 1.000 , Rp 500, Rp 200 dan Rp 100. 

Bahasan tersebut disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) tahun 2016 dengan tema mengoptimalisasikan potensi, memperkuat resiliensi di Ruang Serbaguna Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Senin (19/12/2016).

Dari data Litbang TIMES Indonesia mencatat, bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sedikit mengalami perbaikan yang didorong oleh perbaikan ekonomi dunia.

Peningkatan investasi, normalisasi sektor pertanian dan perbaikan industri pengolahan. Untuk triwulan IV 2016 perekonomian Sumsel diperkirakan tumbuh sebesar 4,8 persen - 5,2 persen.

Sementara, Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki menjelaskan berdasarkan data BPS perkembangan inflasi Sumsel pada Bulan Januari sampai dengan Oktober 2016 sebesar 2,38 persen. "Lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,11 persen," katanya.

Berbagai upaya menjaga kestabilan harga yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai koordinasi kebijakan Pemerintah daerah dan BI dalam mengendalikan inflasi terus dilakukan.

Namun demikian Sumsel optimis pada tahun 2017, ekonomi domestik akan semakain membaik. Perekonomian Indonesia tahun 2017 mendatang diprediksi juga akan tumbuh lebih baik lagi.

"Prospek pertumbuhan ini diperkirakan akan disebabkan oleh kondisi eksternal yang telah kondusif dengan pulihnya ekonomi dunia," tutur Ishak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES