Gawainesia

Aplikasi MAGMA Untuk Peringatan Bencana Geologi Indonesia

Jumat, 16 Desember 2016 - 12:59 | 84.16k
Aplikasi Magma Indonesia dalam tampilan website.(foto:Tempo.co)
Aplikasi Magma Indonesia dalam tampilan website.(foto:Tempo.co)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Aplikasi MAGMA ( Multiplatform Aplication for Geohazard Mitigation dan Assesment ) tengah dikembangkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk dapat segera dioperasikan dalam smartphone.

Seperti dilansir Tempo.co (15/12/2016), Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani, mengatakan bahwa awal tahun 2016 diharapakan aplikasi ini sudah siap.

Lebih lanjut, Kasbani menjelaskan bahwa, aplikasi Magma telah dikembangkan sejak tahun 2015, namun fitur didalamnya hanya terbatas untuk menampilkan informasi terkait bencana gunung api.

Laman ini mulai beroperasi Mei 2016 dan kini dikembangkan lagi tidak hanya sebatas bencana gunung api, tapi juga tentang informasi bencana gerakan tanah dan gempa bumi serta tsunami. 

Aplikasi itu direncanakan akan dirilis pada Januari 2016 dalam platform Android. “Nanti akan ada notifikasi, mau gempa bumi, gerakan tanah, atau gunung api. Data teknis ada semua di situ,” ungkap Kasbani

Hingga saat ini aplikasi Magma masih diuji coba secara internal terutama pada sistem notifikasi untuk umum. Diketahui bahasa sistem notifikasi yang ada saat ini masih bersifat internal belum bisa untuk masyarakat umum.

Selain dapat mengirim notifikasi terjadinya bencana, aplikasi itu juga dapat menampilkan beragam data teknis bencana geologi yang terjadi. Termasuk status gunung api di Indonesia, hingga mengunduh peta kawasan rawan bencananya, serta rekomendasi yang diterbitkan PVMBG untuk masing-masing gunung api. 

“Untuk di Jawa itu sudah per kabupaten, artinya ini adalah peringatan awal untuk mengembangkan peringatan dini untuk gerakan tanah,” kata Kasbani. 

Aplikasi ini juga sudah diperkenalkan dipertemuan City of Volcanoes Confrence, sejumlah lembaga dari beragam negara menyatakan tertarik dengan aplikasi itu. “Teman-teman USGS misalnya meminta bagaimana kalau ini digunakan di dunia. Ya boleh saja,” tegas Kasbani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES