Gawainesia

Melodi Mama Jana: Menjawab Kerinduan Warga Kota Udang

Jumat, 16 Desember 2016 - 09:15 | 131.83k
Mr D saat Tampil di Alun-Alun Kota Malang. (Foto: Istimewa)
Mr D saat Tampil di Alun-Alun Kota Malang. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Alunan musik tarling klasik Cirebon menjadi kebanggaan masyarakat Cirebon dari berbagai kalangan. Kemunculan musik dangdut pantura itu juga tak lepas dari peran serta perkembangan musik tarling klasik yang sudah berkembang sebelumnya.

Budayawan Cirebon menganggap alunan musik tarling klasik menjadi bagian dari jiwa masyarakat Cirebon, bahkan hingga saat ini. Tak sedikit para seniman dan budayawan saat ini menganggap tarling klasik merupakan melodi jiwa.

Selain dari alunan musik, lirik lagu yang dinyanyikan seniman tarling klasik menggambarkan kehidupan masyarakat Cirebon sehari-hari. Pada era tarling generasi pertama, posisi pemain ada empat orang. Yakni gitar melodi, gitar pengiring yang juga bermain bass, sinden dan pemain yang memainkan alat tiup tradisional yang terbuat dari botol hijau sebagai pemanis lagu.

Awal mula tercipta musik tarling yakni atas permintaan tentara Belanda kepada seniman ahli gamelan Sugro untuk memperbaiki gitar yang rusak. Sugro pun kemudian menerima permintaan tentara Belanda untuk memperbaiki gitar yang rusak. Kelihaian Sugro memperbaiki gitar yang rusak juga diilhami dengan kemampuannya berinovasi memasukkan nada-nada pada alat musik gamelan ke dalam gitar.

Dari situlah, generasi pertama tarling mulai mempertunjukkan temuan dan inovasi mereka dalam bermain musik tarling klasik Cirebonan tanpa membawa gamelan. Sugro bersama rekan-rekannya pun mulai menunjukkan kreasinya dalam bermain tarling klasik.

Sinden menjadi bagian penting dalam menyanyikan musik tarling klasik yang bercerita tentang kehidupan masyarakat Cirebon. Suaranya yang syahdu dan alunan musiknya yang khas membaut tarling sebagai melodi jiwa dari masyarakat Cirebon dan Indramayu," ucap Sugro.

Seiring dengan berkembangnya musik tarling saat itu, muncul sosok Mama Jana sebagai generasi kedua tarling klasik. Mama Jana pun mampu mengembangkan musik tarling klasik dengan menciptakan melodi kiser-nya. Pada era Mama Jana, tarling semakin syahdu dan menjiwa karena selain musik juga ada petikan melodi yang menjadi ciri khas Cirebon hingga saat ini.

Tarling klasik era Mama Jana merupakan inovasi yang terbilang luar biasa. Selain menjadi ciri khas, melodi kiser yang diciptakan Mama Jana menjadi inspirasi berkembangnya musik tarling di Cirebon. Hingga memasuki generasi ketiga, musik tarling mendapat sentuhan teknologi dengan gitar elektrik hingga dikenal dengan melodi kota udang.

Namun, kejayaan tarling klasik saat ini dianggap menjadi kenangan dan arsip semata. Para tokoh seniman yang berjasa mengangkat dan mengembangkan seni musik pantura tersebut hanya dicatat dalam sejarah perkembangan Cirebon. Tanpa disadari, masyarakat Cirebon masih merindukan alunan musik tarling klasik dalam aktivitas sehari-hari mereka. 

Pagelaran seni bertajuk Melodi Kota Udang Cirebon ini digelar dalam rangka mengingat kembali masa kejayaan para seniman tarling klasik. Tanpa menghilangkan unsur yang sudah ada dan tercipta, Komunitas Kuno, Kini, Nanti Cirebon mengajak masyarakat untuk bernostalgia dengan alunan musik yang sudah mengakar dalam jiwa masyarakat pantura Cirebon.

Mengangkat kembali sosok Mama Jana yang masih hidup untuk menghibur masyarakat Cirebon yang sudah rindu dengan musik jaman dahulu. Dalam even ini, Komunitas Kuno, Kini, Nanti juga menghadirkan kolaborasi dengan beberapa seniman luar Kota Cirebon seperti Mr D dan Kidung Kelana.

Para seniman ini nanti akan berkolaborasi dengan Mama Jana dan akan menciptakan kreasi musik baru tanpa meninggalkan ruh dalam musik tarling klasik. (*)

* Dody ”Mr D” Hernanto adalah CEO Gawainesia TIMES Indonesia, pakar Gawai Indonesia 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES