Peristiwa Daerah

Garis Putih di Angkasa Itu Bernama Contrail

Jumat, 16 Desember 2016 - 07:15 | 123.70k
ILUSTRASI: Garis putih di angkasa. (Foto: Alam Mengembang Jadi Guru)
ILUSTRASI: Garis putih di angkasa. (Foto: Alam Mengembang Jadi Guru)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sering kita melihat jejak putih di angkasa. Jejak itu berasal dari pesawat jet yang melintas di atmosfer. 

Jejak putih yang ditinggalkan pesawat jet itu disebut dengan nama contrail. 

Lantas bagaimana contrail bisa terbentuk? 

Proses terbentuknya sama dengan pada saat kita melihat napas kita sendiri di pagi hari yang dingin.

Panas dan lembab knalpot dari mesin jet bercampur dengan atmosfer pada dataran tinggi memiliki tekanan uap lebih rendah dibandingkan gas buang dari knalpot pesawat jet. 

Kejadian tersebut membuat uap air yang ada dalam knalpot pesawat jet mengembun, membeku, dan mengalami pencampuran membentuk awan.

Contrail dapat berbentuk tebal, tipis, panjang maupun pendek tergantung seberapa tinggi pesawat jet terbang dan suhu serta kelembaban atmosfer. 

Contrail jet juga dapat digunakan untuk memprediksi cuaca, misalnya saat contrail tipis menunjukkan kelembaban udara rendah di dataran tinggi menandakan cuaca cerah, sedangkan saat contrail tebal dan tahan lama menandakan udara lembab di dataran tinggi dan menjadi indikator awal terjadinya badai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : sains.me

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES