Temu Inovasi dan Teknologi untuk Siapkan Generasi Pertanian Berkualitas
TIMESINDONESIA, MALANG – Badan Penyuluhan dan Pengembangaan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan) memiki tugas mencetak generasi pertanian yang berkualitas dalam mendukung pembangunan pertanian yang menyejahterakan masyarakat.
Kepala BPPSDMP Kementan, Ir Pending Dadih Purnama MEc Dev mengatakan, BPPSDMP memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) untuk mempersiapkan sumber daya manusia pertanian, baik petani maupun aparaturnya.
Terkait dengan upaya itu, dalam pelaksanaan tupoksi, BPPSDMP Kementan 'dibackup' 3 (tiga) pilar utama, yaitu penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan. Dadih menyebut tiga pilar itu seperti trisula, yang memiliki 'ketajaman' masing-masing.
Ia menandaskan bahwa pilar penyuluhan sebagai lokomotif, dimana kapasitas kemampuan penyuluh juga pelaku pertanian dan agribisnis harus selalu ditingkatkan.
"Proses peningkatan kapasitas pelaku pertanian, pelaku agribisnis, setiap saat kita tingkatkan kapasitasnya, termasuk kapasitas penyuluh," kata Dadih kepada TIMES Indonesia.
Ia mencontohkan, pembinaan pendidikan melalui Sekolah Menengah Kejuruan Penyuluhan Pertanian (SMKPP) sebagai wadah pendidikan mempersiapkan tenaga dengan berkualifikasi terampil, termasuk menggelar event pertemuan antar mereka.
"Kami memiliki 85 SMKPP secara nasional. Dan di tingkat SMK ini juga memiliki event temu teknologi," imbuhnya.
Selain SMK, BPPSDMP Kementan juga memiliki 6 (enam) Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) yang mengarah pada lembaga pendidikan profesi.
Artinya, melalui lembaga ini disiapkan untuk melahirkan tenaga - tenaga ahli yang memiliki ketrampilan tertentu.
"STPP termasuk sekolah tinggi vokasi yang mengarah pada pendidikan profesi sehingga kurikulumnya memiliki muatan teknis lebih banyak dibanding akademis," terangnya.
Setiap tahunnya, lanjutnya, BPPSDMP memfasilitasi untuk mendinamisasi pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh mahasiswa STPP se-Indonesia dalam proses belajar mengajar, dengan memberikan arena berinovasi.
"Mereka beradu inovasi, beradu teknologi untuk berkompetisi sehingga akan didapatkan mana yang terbaik. Hal ini membuat mahasiswa menjadi lebih kreatif dan inovatif," paparnya.
Ajang Temu Inovasi dan Teknologi Mahasiswa STPP se-Indonesia 2016 di Malang, yang berlangsung 5 hari, akan menjadi arena bagi mahasiswa sebagai generasi muda pertanian untuk menunjukkan karya terbaik yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |