Peristiwa Daerah

Ini Filosofi Jenang dalam Pernikahan Masyarakat Banyuwangi

Kamis, 17 November 2016 - 12:17 | 477.53k
Adonan Jenang yang sedang diolah beberapa orang di acara pernikahan di Banyuwangi. Kamis (17/11/2016).(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)
Adonan Jenang yang sedang diolah beberapa orang di acara pernikahan di Banyuwangi. Kamis (17/11/2016).(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Jenang yang memiliki rasa manis legit, seolah menjadi makanan wajib dalam setiap acara hajatan pernikahan di Banyuwangi. Selain wajib ternyata olahan ini, memiliki makna sebagai wujud doa bagi kedua mempelai yang akan menjalani bahtera rumah tangga.

Seperti yang dilakukan dalam pernikahan antara Nisa dengan Toni di Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo. Keduanya meyakini, jalinan suci yang akan dijalani akan langgeng bila jenang yang terbuat dari ketan, gula jawa dan parutan kelapa ini dihidangkan kepada para tamu undangan. Biasanya jajanan jenang ini disuguhkan bersama, makanan lain seperti Jadah Ketan, Mendut Dan Nogosari.

"Kata orang tua disini, jenang itu sebagai wujud dari doa bagi pernikahan kami," terang calon Penganten Nisa, Kamis (17/11/2016).

Hal tersebut di benarkan oleh sesepuh di daerah tersebut, Hj Supiah. Jenang yang proses pembuatannyan dibutuhkan waktu sangat lama, kurang lebih 7-8 jam mempunyai simbol atau filosofi terkait pernikahan.

"Lama itulah simbul kelanggengan, bagi kedua mempelai," terangnya.

Selain itu, jenang memiliki tekstur yang sangat lengket, itu memiliki makna doa, yang nantinya kedua calon mempelai, bisa hidup bersama, selengket jenang tersebut. Dan yang terakhir, makna dari jenang sendiri adalah perjuangan.

JenangorFEi.jpg

"Kenapa perjuangan, selain lama, adonan yang lengket, membutuhkan tenaga lebih untuk menyelesaikan adonan hingga matang, tak heran sepuluh sampai lima belas orang terlibat dalam pembuatannya, itulah perjuangan yng dimaksud nenek moyang terdahulu," paparnya.

Supiah mengatakan, selain menikah atas dasar cinta, menikah itu butuh perjuangan yang berat dalam perjalannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES