Wisata

Indonesia dan Tiongkok Sepakat Perangi Pelaku Nakal Industri Wisata

Sabtu, 12 November 2016 - 19:08 | 30.72k
Menteri Pariwisata, Arief Yahya (Foto: tempo)
Menteri Pariwisata, Arief Yahya (Foto: tempo)

TIMESINDONESIA, TIONGKOK – Kementerian Pariwisata RI dan Administrasi Nasional Pariwisata Tiongkok (CNTA) menjalin kesepakatan untuk menertibkan para pelaku naka ldi industri pariwisata, terutama mereka yang tidak profesional dan terbukti merugikan wisatawan.

"Kami setuju untuk di-black list, karena pariwisata adalah bisnis yang berbasis pada layanan, sehingga komitmen dan profesionalitas ekosistem ini menjadi taruhan utama agar bisa berkelanjutan," ucap Menteri Pariwisata, Arief Yahya kala bertemu Ketua CNTA, Lin Jinzao di China International Travel Market (CITM), Shanghai.

Menurut Menpar, operator perjalanan dan agen perjalanan wisata yang melanggar komitmen dengan pelanggan harus ditindak tegas karena akan mengganggu dan merusak masa depan bisnis pariwisata.

Sementara CNTA sendiri telah menerapkan beberapa ketentuan untuk menertibkan pelaku industri pariwisata, seperti biro perjalanan wisata yang tidak profesional dalam memberikan pelayanan kepada turis yang berwisata di Tiongkok.

Menpar juga menyatakan jika melalui CITM, Indonesia mampu menarik lebih banyak turis Tiongkok ke Indonesia. "Saat ini posisinya sudah nomor satu ke Indonesia, menggeser Singapura, Malaysia, Australia, Jepang dan Korea," lanjutnya. 

Pemerintah sendiri menargetkan pada 2019 mendatang, 20 juta wisman bakal masuk ke Indonesia, dan menurut Menpar, sekitar 50 persen atau 10 juta di antaranya berasal dari Tiongkok.

Sebagai timbal balik, Kemenpar bakal fokus membantu promosi wisata ke Great China yang meliputi wilayah Tiongkok, Hong Kong dan Taiwan. Selain itu, Menpar juga mengundang investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya di Indonesia. 

"Kami undang investor Tiongkok yang bergerak di sektor pariwisata untuk menanamkan modal ke Indonesia, yang punya atraksi berbasis alam, budaya dan buatan yang sedang berkembang. Saatnya kini untuk investasi jangka panjang di bidang pariwisata," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES