Peristiwa Daerah

Dandim 0825 Banyuwangi Ternyata Piawai Membajak Sawah

Sabtu, 29 Oktober 2016 - 17:38 | 220.34k
Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol (Inf) Roby Bulan saat mengoperasikan alat bajak traktor mesin (Foto: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)
Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol (Inf) Roby Bulan saat mengoperasikan alat bajak traktor mesin (Foto: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pengawalan Ketahanan Pangan Nasional yang dilakukan Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol (Inf) Roby Bulan, memang patut diacungi jempol. Dia ternyata lihai membajak.

Terbukti, dia tak hanya selalu turun dalam kegiatan, pada pelaksanaan tanam dan penen raya di Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, orang nomor 1 jajaran Kodim Bumi Blambangan ini bahkan langsung ikut membajak sawah.

Yang membuat warga dan para kelompok tani setempat tercengang, Dandim Roby ternyata cukup piawai mengoperasikan traktor mesin. Tak kalah dengan para petani kebanyakan. Melihat pemandangan tersebut, tanpa dikomando, serentak mereka bertepuk tangan.

“Gak nyangka saya, ternyata pak Dandim lihai juga membajak,” ucap salah satu petani setempat, Sabtu (29/10/2016).

Agenda yang diawali tanam bersama tanaman padi metode System of Rice Intensification (SRI) ini dilanjutkan dengan panen raya padi dengan jajaran Dinas Pertanian Banyuwangi dan Muspika setempat. Padi yang dipanen adalah hasil tanam kelompok tani Mawar, menggunakan cara tanam unggulan tersebut.

“Disini sudah ada belasan hektar sawah menggunakan metode tanam SRI, harapan kita kedepan bisa dilakukan penanaman tanaman pangan lebih luas lagi,” ucap Dandim.

Sementara itu, soal kelihaianya mengoperasikan alat bajak traktor mesin, kepada Times INDONESIA, Roby mengaku memang berasal dari keluarga petani.

“Bapak ibu saya bukan petani, tapi kakek saya dulu petani,” ucapnya.

Penanamaan padi metode SRI, saat ini memang sedang digenjot di Banyuwangi dengan pengawalan Kodim setempat. Karena metode ini telah terbukti mampu menghasilkan hasil panen lebih banyak.

Jika pola tanam pada umumnya perhektar mampu menghasilkan gabah 5,1 ton, dengan SRI bisa mencapai 7,04 ton perhektar.

Lebih istimewa, metode SRI lebih ramaah lingkungan karena menerapkan penggunaan pupuk dan insektisida organik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES